Hypatia merupakan seorang gadis cerdas yang mengalami nasib malang karena dirinya melakukan penelitian ilmiah.
Gadis ini lahir sekitar tahun 355 Masehi, anak dari seorang pustakawan Alexandria bernama Theon.
Dibawah bimbingan sang ayah Hypatia tumbuh menjadi gadis yang menguasai matematika, ilmu pengetahuan alam, sastra, filsafat hingga seni.
Ia pun menjadi seorang pendidik yang dihormati dan mendapat perhatian dari masyarakat hingga pejabat tinggi Alexandria.
Ketenarannya ini ternyata memancing pihak yang iri untuk segera menyingkirkannya.
Di tahun 415 Masehi, segerombolan massa yang dipimpin oleh Petrus, murid Sirilius uskup Alexandria, dengan para biarawan fanatik menangkap Hypatia saat sedang memberi kuliah.
Hypatia dituduh sebagai penyihir, para biarawan itu menyeretnya ke dalam gereja Cessario dan memukulinya dengan genteng, biji matanya dicongkel, organ tubuhnya dikeluarkan dan sisa tubuh lainnya dibiarkan terbakar di atas api unggun.
Pembantaian ini terjadi sebab kecemasan Sirilius terhadap wanita intelektual di bidang pengetahuan, yang akan menyingkirkan kekuasaan moralitas agamanya.
