Akhilles, Pahlawan Perang Troya yang Gagah Berani

- Sabtu, 25 Januari 2020 | 12:04 WIB
Ilustrasi Akhilles. (Grethexis.com)
Ilustrasi Akhilles. (Grethexis.com)

Sebelum dimulainya perang melawan Troya, Menelaos sang Raja Sparta yang istrinya baru saja direbut oleh Paris sang Pangeran Troya, terlebih dahulu memanggil raja-raja Yunani yang memiliki kesepakatan dengannya untuk ikut berperang.

Selain itu, Menelaos mengetahui ramalan dari Kalkhas bahwa Troya hanya dapat dikalahkan dengan bantuan para pahlawan, salah satunya adalah Akhilles. Maka ia pun pergi ke Skiros untuk mengajak Akhilles. 

Alasan Akhilles yang merupakan putra dari Raja Phthia Peleus dan istrinya Thetis sang Dewi Laut hidup di Skiros karena ia disembunyikan oleh ibunya di sana. Thetis yang mampu melihat masa depan, tahu bahwa anaknya dapat berjaya di Perang Troya, namun dia juga akan mati di peperangan tersebut.

Maka dari itu, Thetis mengirim Akhilles ke istana Raja Likomedes dan menyuruhnya menyamar sebagai perempuan dan tinggal bersama perempuan lainnya di istana tersebut.

-
Ilustrasi Akhilles. (Wikipedia)

 

Singkat cerita, ketika Menelaos dan yang lainnya datang ke Skiros untuk merekrut Akhilles, mereka tidak dapat menemukannya karena penyamaran yang dibuat Thetis terlihat sempurna. Akhirnya Odisseus, salah seorang pahlawan yang sebelumnya telah direkrut oleh Menelaos mempunyai ide untuk menemukan Akhilles.

Ia memberikan banyak hadiah seperti perhiasan, baju, dan lain sebagainya kepada para perempuan di istana tersebut. Tetapi ia juga membawa beberapa peralatan perang seperti tombak, pedang, dan helm.

Ketika para perempuan tersebut sibuk memilih hadiah, Odisseus menyuruh penjaga istana untuk meniup terompet seolah peringatan bahwa istana sedang diserang musuh. Lantas para perempuan di sana segera panik dan mencoba melarikan diri.

Namun, ada satu perempuan yang justru lompat ke depan lalu mengambil tombak dan perisai seolah siap untuk berperang. Dari situlah Odisseus berhasil menemukan Akhilles. 

-
Ilustrasi Akhilles saat berperang. (Grethexis.com)

 

Menariknya adalah setelah penyamarannya ketahuan dan diajak untuk ikut berperang, Akhilles yang baru berumur 15 tahun tersebut justru bersemangat dan ingin pergi ke Troya. Dia ternyata lebih memilih hidup singkat namun sebagai pahlawan yang gagah berani, daripada dapat hidup lama namun biasa-biasa saja.

Hal tersebut mungkin karena ia memang menyukai bertarung. Sebab, sejak kecil ia memang sudah dilatih bertarung dan berburu di Gunung Pelion oleh Kheiron, kentaur yang bijaksana. 

Sebelum pergi ke Troya, Akhilles kembali ke kerajaan orang tuanya untuk mengambil peralatan perang. Selain itu, Thetis juga mengingatkan anaknya kelak ketika berperang melawan Troya agar ia tidak membunuh Tenes yang merupakan anak dari Apollo.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Lewat Naga Tifon, Balas Dendam Gaia untuk Hancurkan Dewa-dewi

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X