Janggal Bharada E Pakai Glock 17, Eks Kabareskrim Polri Ito Sumardi: Itu Udah Standar

- Selasa, 19 Juli 2022 | 19:19 WIB
Irjen Ferdy Sambo saat foto bersama pengawalnya, Bharada E (lingkaran warna kuning) dan Brigadir J (lingkaran merah). (Foto/Istimewa)
Irjen Ferdy Sambo saat foto bersama pengawalnya, Bharada E (lingkaran warna kuning) dan Brigadir J (lingkaran merah). (Foto/Istimewa)

Soal kecurigaan Bharada E pakai senjata Glock 17 dalam kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, dijawab eks Kabareskrim Komjen (Purn) Ito Sumardi.

Pada saat ini pasukan pengawal pejabat tinggi Polri memang sudah dibekali Glock 17 yang memiliki 17 butir peluru.

Bukan seperti senjata genggam revolver yang cuma bisa dibekali 6 peluru tembak.

"Pengalaman dari saya dulu, pada saat saya Kapolda kemudian Kabareskrim, saya itu dikawal dengan satu unit dari Densus. Itu anggota yang Tamtama diberi senjata api genggam yakni Glock. Itu sudah standar," kata Ito Sumardi melalui bincang-bincang di kanal Youtube 'Polisi Oh Polisi' seperti yang dikutip Indozone, Selasa (19/7/2022).

Dia membantah informasi yang menyebutkan kalau prajurit pangkat Bharada baru lulus Tamtama masih menggunakan revolver yang isi pelurunya terbatas untuk mengawal pejabat tinggi Polri.

Ito Sumardi menyebut kalau prajurit pengawal pejabat tinggi Polri saat ini sudah memiliki standar penggunaan senjata genggam berupa Glock 17.

Beda halnya saat Ito baru lulus dari Akademi Kepolisian, di mana dia ditugaskan menjadi ajudan Wakapolri, senjata yang digunakan masih jenis revolver. Itu zaman dulu.

Ito menyebut saat ini zaman sudah berubah dan Polri pun memperbarui standarisasi penggunaan senjata genggam bagi pengawal pejabat tinggi Polri dengan menggunakan Glock 17.

"Sejalan dengan perkembangan zaman. Ini kejahatan kan semakin meningkat dengan ancaman semakin besar terhadap orang yang kita layani. Setiap kesatuan sudah mempertimbangkan spesifikasi senjata yang digunakan. Termasuk senjata genggam," kata Ito.

Harusnya yang jadi pertanyaan bukan jenis senjata yang digunakan, tapi terkait dengan kepemilikan senjata genggam dan dokumen kelengkapan dari satuan yang bersangkutan.

"Senjata itu kan dipertanggung jawabkan pada perorangan. Kalau mau dipertanyakan itu senjata punya siapa? Saya yakin tim khusus yang sekarang sedang bekerja akan mencek dari logistik," sebutnya.

Ito menyakini dari dokumen logistik itu, akan ketahuan siapa pemilik senjata yang pelurunya ditembakkan ke tubuh Brigadir J.

"Logistik akan  mencatat senjata itu diberikan ke siapa, nomor senjatanya sekian, kapan dipegang dan berapa peluru diberikan. Itu sangat simpel. Tapi itu kan masuk ke dalam ranah penyidikan," ujarnya.

 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Arti Mimpi Memotong Rambut Apakah Pertanda Baik?

Minggu, 28 April 2024 | 10:19 WIB

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X