Urbach-Wiethe, Penderitanya Tak Mengalami Ketakutan terhadap Apapun

- Rabu, 29 Januari 2020 | 17:00 WIB
Ilustrasi panjat tebing. (3RDROCKCLOTHING)
Ilustrasi panjat tebing. (3RDROCKCLOTHING)

Pernahkah kamu mengalami ketakutan yang berlebihan terhadap suatu hal atau kejadian? Jika iya, maka kamu harus bersyukur sebab diluar sana terdapat orang-orang yang tak memiliki rasa takut sama sekali terhadap apapun.

Hal ini disebabkan oleh sebuah kondisi kesehatan yang dinamakan Urbach-Wiethe. Urbach-Wiethe sendiri adalah suatu kelainan genetik resesif dan bersifat langka. Terdapat sekitar 400 kasus yang dilaporkan sejak tahun 1929. Erich Urbach dan Camillo Wiethe adalah orang-orang pertama yang melaporkan secara resmi mengenai keadaan langka ini meskipun sebenarnya tanda-tanda kasus ini sudah bisa dikenali sejak tahun 1908.

Urbach-Wiethe dapat menyebabkan terjadinya penebalan jaringan otak maupun kulit. Jika seorang penderita mengalami penebalan pada jaringan kulit, maka kondisi yang nampak adalah tampilan kulitnya yang menjadi keriput dan juga kering. Namun bila yang dialami adalah penebalan pada jaringan otak (amygdala), maka si penderita akan mengalami kondisi dimana ia tak akan pernah merasakan takut akan apapun atau dengan kata lain rasa takutnya menghilang.

-
Ilustrasi penderita urbach-wiethe. (MEDIUM)

Kondisi kesehatan ini biasanya tidak mengancam jiwa dan si penderita biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda rentang hidup yang menurun. Namun tentu saja ada kerugian yang akan didapatkan si penderita jika dirinya sedang berada dalam situasi yang sulit. Misalnya saja apabila sedang terjadi bencana, jika pada umumnya orang-orang akan berlarian sambil berusaha menyelamatkan diri, si penderita justru akan berlaku sebaliknya. Ia tak akan menyadari bahaya apa yang sedang ia hadapi sebab rasa takut dalam dirinya menghilang. 

Saat ini, obat untuk Urbach-Wiethe belum ditemukan. Tapi ada cara-cara pendekatan individual yang bisa dilakukan untuk membantunya, seperti memberikan perhatian ataupun pengertian terhadap si penderita tentang hal apa yang sebaiknya dihindari dan hal apa yang aman untuk dilakukan. 

Beberapa penelitian masih terus dilakukan dengan mempelajari lebih dalam tentang kondisi lain yang menunjukkan gejala neurologis yang serupa, seperti autisme. Untuk itu, jika masih merasa kebingungan mengenai penyakit langka ini, kamu bisa menanyakan langsung pada ahlinya untuk mendapatkan penjelasan dan penanganan yang tepat.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X