INDOZONE.ID - Sebuah buku terbitan tahun 1950-an menuliskan nama ‘Elon’ sebagai sosok yang bakal menjajah planet Mars. Buku yang ditulis Wernher von Braun, seorang peneliti berdarah Jerman itu seolah meramalkan kalau nantinya ada sosok ‘Elon’ yang punya kekuasaan besar.
Entah kebetulan atau tidak, prediksi itu langsung dikaitkan dengan Elon Musk yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Elon Musk sendiri memang berambisi menguasai dan menjajah planet Mars.
Dikutip dari Times Now News, buku itu merupakan karangan fiksi ilmiah berbentuk novel yang berjudul "Mars Project".
Novel tersebut menceritakan seseorang yang memimpin penaklukan Mars. Tokoh novel itu bergelar "Elon".
Penampakan novel itu pun sempat membuat kehebohan ketika seorang reporter yang sering menulis soal luar angkasa,Toby Li mengunggahnya di Twitter.
"Berbicara tentang takdir, tahukah Anda bahwa buku tahun 1953 ‘Mars Project’ dan Von Braun menyebut seseorang bernama Elon yang akan membawa manusia ke Mars? Cukup gila," tulisnya.
Speaking about destiny, did you know that Von Braun's 1953 book "Mars Project," referenced a person named Elon that would bring humans to Mars? Pretty nuts pic.twitter.com/m28yFU4Ip6
— Toby Li (@tobyliiiiiiiiii) December 30, 2020
Baca juga: Elon Musk Bagikan 6 Pekerjaan yang akan Ada di Masa Depan, Aneh-aneh Banget!
Elon Musk Menyangkal
Elon Musk sendiri menjawab cuitan tersebut dengan nada tak percaya.
“Apakah kita yakin ini nyata?” katanya.
Responnya itu dijawab kembali oleh pemilik akun @PPathole yang menyatakan bahwa kutipan tersebut memang benar terdapat di dalam isi buku.
"Itu adalah trankrip ke bahasa Inggris oleh buku yang sama. Tetapi 'Elon' yang dirujuk Von Braun dalam buku itu bukan nama seseorang tetapi merujuk pada gelar yang dipegang oleh pemimpin koloni di Mars," tulis akun @PPathole.
Adapun sang penulis, Wernher von Braun sendiri diketahui merupakan ilmuwan roket yang pernah bekerja untuk Nazi Jerman.
Baca juga: Heboh Cuitan Lawas Elon Musk Sebut Bumi Datar, Cek Faktanya di Sini!
Setelah Perang Dunia II, ia pindah ke Amerika Serikat (AS) dan bekerja untuk badan antariksa AS (NASA).
Sedangkan Elon Musk merupakan pendiri SpaceX, termasuk di antara sekelompok miliarder yang berencana menjajah Planet Merah. Perusahaannya baru-baru ini menjadi perusahaan swasta pertama yang meluncurkan astronot ke luar angkasa.
Destiny, destiny
— Elon Musk (@elonmusk) December 30, 2020
No escaping
that for me
Artikel Menarik Lainnya:
