Yunani kuno merupakan sebuah peradaban yang sangat maju di berbagai bidang kehidupannya. Saking majunya, bangsa Yunani kuno tidak mempercayai surga atau neraka setelah meninggal.
Bangsa Yunani kuno punya pandangan sendiri soal kehidupan akhirat. Mereka percaya bahwa jenazah yang dikubur akan memasuki Hades, lalu mereka meminta Charon untuk mengangkut mereka menyeberangi Sungai Styx.
Untuk diketahui, Hades merupakan dewa penguasa bawah tanah. Hades dikenal sangat menyeramkan dan ganas.
Baca Juga: Mengenal Sappho, Dewi Penyair Yunani yang Jadi Cikal Bakal Praktik Lesbian
Tentu saja biaya penyeberangannya tidak gratis. Seseorang harus berharap ada orang yang memasukkan obol ke mulutnya. Itu koin Yunani senilai 1/6 drachma, cukup untuk tiket sekali jalan menyeberangi Sungai Styx ke Hades.
Nantinya, orang mati yang diantarkan ke Hades dianggap tak berdaya dan tak berakal. Apa pun yang telah dilakukan seseorang dalam hidup mereka, akan berakhir di tempat yang sama seperti orang lain.
Jauh di dalam perut Hades ada daerah berangin yang disebut Tartarus, yang menjadi tempat orang-orang yang menghina keagungan para dewa. Seseorang seperti Sisyphus, yang harus terus-menerus menggulingkan batu ke atas bukit dan terus-menerus menggelinding ke bawah lagi.
Meski demikian, seiring berjalannya waktu, banyak orang Yunani mengidamkan akhirat yang baik untuk mereka. Selanjutnya, mereka menjadi percaya bahwa mereka yang telah diinisiasi ke dalam situs rahasia tertentu dapat mengharapkan kehidupan yang lebih diberkati di akhirat.
Baca Juga: Pederasty, Praktik Homoseksual Bangsa Yunani Kuno yang Mengarah ke Pedofilia
Tidak diketahui persis apa yang dimaksud dengan 'berkah'. Kemungkinan hal ini merujuk kepada keadaan yang tidak pernah benar-benar dijelaskan.
Artikel Menarik Lainnya:
