Dengan teknologi GPS atau Global Positioning System yang canggih, sistem penerbangan dan jalur pesawat sekarang ini bisa terkoordinasi dengan baik.
Para pilot bisa melihat dan mengikutinya melalui monitor yang ada di kokpit pesawat.
Lantas, bagaimana para pilot menerbangkan pesawat di malam hari sebelum ada GPS, ya?
Dalam penerbangan malam hari, pilot zaman dulu ternyata punya penunjuk arah berupa anak-anak panah raksasa yang dipasang di darat.
Seperti di Amerika Serikat pada tahun 1924, pemerintahnya memasang 1.500 buah suar beton berbentuk anak panah untuk membantu pilot melihat arah.
Selain berukuran besar, anak-anak panah itu dicat dengan warna kuning terang dengan menara setinggi 15 meter.
Setiap anak panah menunjuk ke anak panah lainnya yang berjarak sekitar 16 kilometer.
Sebelum ada anak panah itu, para pilot harus melihat api unggun di samping lajur pendaratan.
Beruntunglah, teknologi berkembang dengan cepat sehingga kini segala sesuatunya menjadi lebih mudah.
