The Great Red Spot (Bintik Merah Besar) di Jupiter adalah badai abadi yang ditandai dengan tekanan tinggi yang konsisten. Badai itu juga disebut sebagai King of Storms (Raja Badai) dan dianggap sebagai badai terbesar di tata surya.
Dilansir dari India Times, Rabu (29/9/2021), badai itu juga menghasilkan angin dengan kecepatan 432 kilometer per jam. Bahkan baru-baru ini badai tersebut memiliki peningkatan kecepatan menyentuh lebih dari 640 kilometer per jam.
Badai itu berukuran 16.350 kilometer pada 3 April 2017. Sementara faktanya, Bintik Merah Besar di Jupiter adalah 1,3 kali diameter Bumi. Bukan itu saja, badainya cukup ganas untuk menelan tiga planet mirip Bumi.
Baca juga: Pria Ini Ketakutan Setelah Lihat 'Katak Zombie' Berjalan Tanpa Kepala dan Melompat Jauh
Bintik Merah Besar telah menyebabkan badai selama lebih dari ratusan tahun sekarang, dan Teleskop Luar Angkasa Hubble telah mengembalikan fokus badai tersebut. Dengan teleskop yang merekam angin sekitar 200 kilometer lebih cepat dari biasanya, Jupiter sedang mengalami proses yang mungkin belum sepenuhnya kita pahami.
Jupiter adalah bola gas raksasa, tanpa permukaan untuk ditawarkan. Planet terbesar di tata surya kita ini juga tak kenal ampun. Terdiri dari cairan dan gas yang mudah menguap, planet ini akan melelehkan, menghancurkan, dan menguapkan setiap manusia atau pesawat ruang angkasa yang mencoba terbang ke planet ini.
Sangat mirip dengan lava vulkanik di Bumi, Bintik Merah Besar pada dasarnya adalah Jupiter yang mencoba memuntahkan gas-gasnya yang terkonsentrasi di satu tempat.
