Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling populer digunakan oleh orang-orang yang aktif melakukan hubungan seksual. Kondom tak hanya berfungsi untuk mencegah kehamilan, namun juga memiliki peran penting untuk mencegah penularan penyakit seksual.
Sangat sulit untuk mengetahui kapan dan untuk alasan apa kondom pertama kali diciptakan. Sebuah mitologi Yunani kuno menceritakan bahwa salah satu raja mereka yang bernama Minos percaya jika di air mani miliknya terdapat ular dan kalajengking. Sehingga, ia menggunakan alat kontrasepsi agar ia dan istrinya bisa melakukan hubungan seksual secara aman.
Orang-orang Romawi kuno menggunakan kulit atau usus hewan sebagai alat kontrasepsi. Saat membayangkan hal tersebut, tentu saja kita akan merasa tidak nyaman. Namun, orang-orang kuno mau tidak mau harus rela menggunakan apa saja agar bisa melakukan hubungan seksual tanpa perlu merasa khawatir dengan penyakit menular seksual.
Berbeda dengan orang-orang romawi kuno, orang-orang Asia memilih menggunakan alat yang lebih ramah seperti kain sutra yang dibalurkan dengan minyak sebagai pengganti pelumas. Meski ada saja sebagian orang Asia jaman dulu yang menggunakan cangkang kura-kura sebagai alat kontrasepsi.
Kondom mulai diuji dan diproduksi secara massal setelah terjadi wabah di Eropa mengenai penyebaran penyakit menular seksual, yaitu sifilis. Kondom tersebut menggunakan bahan dasar tekstil berupa linen dan berhasil melewati uji coba meski tak sepenuhnya akurat.
Kondom mengalami banyak sekali perubahan dan perkembangan hingga akhirnya kondom dengan bahan baku karet berhasil ditemukan. Saat ini, kondom tak lagi menjadi bahan mahal dan langka karena kita bisa menemukannya di mana saja dengan harga yang terjangkau. Meskipun, hingga saat ini penggunaan kondom masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.
