Studi: Memberi Makanan Mentah Mencegah Risiko Radang Usus pada Anjing!

- Minggu, 21 Maret 2021 | 15:57 WIB
Anjing. (photo/Pexels/Chevanon Photography)
Anjing. (photo/Pexels/Chevanon Photography)

Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa makan makanan metah dari tahap akhir menyusui hingga kira-kira usia 2 bulan dapat bantu kurangi prevalensi penyakit radang usus (IBD) pada anjing di kemudian hari. Siapa yang tidak ingin anjingnya sehat dan terhindar penyakit radang usus? Jika kamu ingin hewan kamu sehat dan menjauh dari penyakit itu, maka temuan sebuah penelitian baru ini mungkin sangat membantu.

Studi ini dipimpin para peneliti di Universitas Helsinki yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Veterinary Science. Selain itu, pola makan mentah yang dilakukan hingga enam bulan ternyata mempunyai efek positif. Pada saat yang sama, penelitian itu menunjukkan bahwa berikan maka makanan kering pada anak anjing sejak dini dapat tingkatkan kejadian IDB di kemudian hari. 

Selain diet, riwayat IBD ibu, serta jenis kelamin dan usia anjing dikaitkan dengan timbulnya penyakit di masa dewasa. Melihat hal itu, Manal Hemida selaku peneliti utama studi dari jaringan Helsinki One Health memberikan komentarnya.

"Anak anjing yang induknya menderita IBD memiliki risiko 7,9 kali lipat terkena penyakit, dengan anak anjing jantan memiliki risiko 2,1 kali lipat anak anjing betina. IBD paling umum terjadi di antara anjing berusia 5 hingga 10 tahun," ungkapnya. 

Vaksinasi yang diberikan pada induk selama atau sesaat sebelum kehamilan membuat kemungkinan IBD pada keturunannya 1,5 kali lipat daripada dengan anakan yang induknya belum divaksinasi pada periode yang sama. Faktor lain yang relevan adalah berat badan anak anjing: anak anjing yang kurus memiliki peluang 1,4 kali lipat untuk terserang penyakit itu di masa dewasa dibandingkan dnegan anak anjing dengan berat badan normal.

"Namun, masih belum jelas apakah berat badan yang lebih rendah adalah konsekuensi dari IBD dini yang tidak terdiagnosis. Semua temuan penelitian kami mungkin menyarankan hubungan sebab akibat, tetapi tidak membuktikannya. Studi intervensi diet longitudinal prospektif di masa mendatang diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan kami, juga. untuk mengembangkan strategi utama pencegahan IBD pada anjing , "kata Docent Anna Hielm-Bjorkman, pemimpin kelompok penelitian DogRisk.'

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X