INDOZONE.ID - Pada 2017 lalu, ditemukan sebuah kastil misterius di dasar Danau Van yang berada di sebelah timur Turki. Kastil yang diduga berusia 3.000 tahun itu konon milik Kerajaan Urartian yang pernah disebutkan di kitab suci.
Dikutip dari Realm of History, kastil tersebut ditemukan oleh fotografer dan videografer bawah air, Tahsin Ceylan, yang dibantu penyelam dan akademisi dari Universitas Van Yüzüncü Y?l.
Usia kastil itu sempat menjadi perdebatan sebab tak ada arkeolog yang terlibat dalam penemuan tersebut.
Namun pada akhirnya diperkirakan kastil tersebut berusia 3.000 tahun karena Danau Van dikaitkan dengan kerajaan Urartian pada Zaman Besi atau disebut Kerajaan Ararat dalam Alkitab.
Dibagun Abad Pertengahan

Kerajaan itu diyakini dibangun pada abad ke-9 SM dengan ibu kota kerajaannya adalah Tushpa, yang reruntuhannya masih ada sampai saat ini.
"Kami mengindikasikan bahwa kastil itu dibangun dengan batu potong dan salah satu batu memiliki ukiran sosok singa di atasnya, kastil itu mungkin milik peradaban Urartian yang tinggal di sini 3.200 tahun yang lalu," jelas Ceylan.
Sayangnya, survei pada tahun 1950-an dan 1960-an tidak berhasil menentukan penyebab kastil tenggelam.
Baca juga: Diperebutkan saat Perang Salib, Kastil Kuno Berusia 2.000 Tahun Ambruk akibat Gempa Turki
Sehingga ada dugaan kalau kastil tersebut tidak sepenuhnya dari zaman kuno. Apalagi bagian penting dari kastil memiliki unsur abad pertengahan, dengan periode waktu tentatif berkisar antara 476 hingga 1450 Masehi.

Selain itu, Kemalettin Köro?lu, seorang profesor arkeologi di Universitas Marmara mengatakan, foto kastil menunjukkan aspek pasangan bata di antara potongan-potongan batu (terdiri dari balok-balok ashlar).
Fitur arsitektur seperti itu mencerminkan karya konstruksi dari zaman kuno akhir dan abad pertengahan, bukan dari Zaman Besi Urartian.
Baca juga: Momen Ngeri Tiga Kastil Goyang Terbang Seperti Balon Udara, Anak-anak Menjerit
Sementara itu, Paul Zimansky, seorang profesor sejarah di Universitas Stony Brook mengungkap para pekerja abad pertengahan mungkin menggunakan kembali bahan-bahan kuno (dari Urartian) untuk memperkuat benteng mereka.
"Daerah tersebut perlu diteliti secara menyeluruh oleh arkeolog," pungkas Ceylan.
Artikel Menarik Lainnya: