INDOZONE.ID - Junki Furuta adalah seorang gadis asal Jepang berusia 16 tahun yang mengalami berbagai penyiksaan dari anak remaja seusianya.
Mulai dari dipukul, ditendang, hingga dirudal paksa. Semua dilakukan oleh para pelaku kepada Furuta sampai ia meregang nyawa.
Seperti apa saja kronologi kejadiannya? Bagaimana nasib para pelaku keji itu? Berikut ini akan dirangkum oleh Indozone.id mengenai berbagai penyiksaan kepada Junko Furuta yang berlangsung selama 44 hari.
Kronologi Penyiksaan Junko Furuta

Sebelum mengalami penyiksaan yang amat pedih, Junko Furuta merupakan seorang gadis cantik yang populer di sekolahnya.
Baca Juga: Kisah Issac Kappy, Aktor yang Bunuh Diri usai Bersumpah Ada Jaringan Pedofil di Hollywood
Namun, siapa sangka jika paras cantik yang dimilik Furuta akan menjadi mala petaka bagi gadis itu?
Pada suatu hari saat masih bersekolah di SMA Misato, Furuta didekati oleh salah satu teman sekolahnya, Hiroshi Miyano.
Miyano merupakan seorang remaja pengganggu di sekolah dan terlibat dengan Yakuza, yakni kelompok kriminal yang terorganisasi di Jepang.
Memiliki koneksi dengan salah satu sindikat kriminal membuat Miyano menjadi semena-mena hingga tak ada satupun wanita yang berani menentangnya.
Lain hal dengan Furuta. Gadis itu menolak pernyataan cinta yang diutarakan oleh Miyano.
Merasa marah besar karena harga dirinya terluka, Miyano kemudian menghubungi beberapa rekannya untuk melakukan berbagai pernyiksaan kepada Furuta.
Sebelum Tragedi Mengerikan Terjadi

Pada 25 November 1988, Furuta diculik oleh empat remaja laki-laki, salah satunya adalah Hiroshi Miyano.
Sekumpulan gangster kejam tersebut kemudian membawa Furuta ke rumah Nobuharu Minato -salah satu anggota kelompok tersebut- di Ayase Adachi,
Tokyo.
Kedua orang tua Minato sempat curiga, namun Minato mengancam Furuta dengan mengatakan jika mereka berdua adalah sepasang kekasih.
Bahkan ketika Furuta dengan jelas menjadi tawanan sang anak dan teman-temannya, kedua orang tua Minato tidak dapat berbuat apa-apa karena takut.
Kedua orang tuanya mengaku takut akan mendapat ancaman dan pembalasan dari Hiroshi Miyano, yang diketahui memiliki koneksi dengan Yakuza.
Berbagai Jenis Penyiksaan Furuta Hingga Meninggal Dunia

Selama 44 hari disekap, Furuta telah mengalami beberapa penyiksaan kejam dari Hiyano dan kawan- kawan. Ia kerap disiksa, dipukulli, hingga diperkosa. Semua mereka lakukan hanya untuk kesenangan semata-mata.
Baca Juga: Kisah Tragis Gadis Cantik yang Jadi Korban Kekerasan Seksual Anggota Yakuza
Hingga pada 4 Januari 1989, Furuta diajak untuk bermain Solitaire Mahjong. Ketika menang, gengster kejam itu pun kesal hingga menyiksa Furuta.
Dengan kejamnya, ia dipukul dengan menggunakan barbel besi. Selain itu, tubuh Furuta pun dibakar di bagian kaki, lengan, wajah, dan perut hingga melepuh.
Setelah dipukuli dengan parah, Furuta pun mengalami dehindrasi dan kekurangan gizi hingga tubuh dan wajahnya mengalami luka lebam yang
sangat parah.
Keesokan harinya, Furuta pun ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa duai disiksa dan dirudal paksa selama berminggu-minggu.
Takut ketahuan pihak berwajib, para pelaku kemudian memasukkan mayat gadis malang itu ke dalam drum besar berukuran 208 liter. Drum tersebut kemudian diisi dengan mengunakan semen basah hingga menjadi beton.
Sampai pada suatu malam, mereka lalu membawa drum tersebut ke Koto, Tokyo, untuk kemudian dibuang ke dalam truk semen.
Proses Penangkapan Pelaku

Keempat pelaku pembunuhan sadis itu berhasil ditangkap dan diadili. Namun karena semuanya masih di bawah umur, hukumannya pun terbilang sangat singkat dan tak sebanding dengan perbuatan kejam yang dilakukan mereka.
Dikutip dari Japan Insides, tiga dari empat anak laki-laki itu menjalani hukuman kurang dari delapan tahun. Sedangkan ketua kelompok tersebut dijatuhi hukuman 17 tahun penjara.
Alih-alih pengurangan hukuman, salah satu pelaku tersebut malah ditambah hukumannya menjadi 20 tahun oleh hakim Ryuji Yanase usai mengajukan banding.
Diabadikan Lewat Film
Kasus penyiksaan dan pembunuhan kejam tersebut memicu amarah dari banyak pihak. Bukan hanya warga setempat saja, namun juga internasional. Kemarahan tersebut pun membuat kasus ini diangkat menjadi film.
Film tersebut diilustrasikan oleh sosok bernama Kamata Youji dengan judul Joshikosei konkuriito-dume satsujin-jiken atau dalam bahasa Indonesia berarti Kasus Pembunuhan Gadis Sekolah Menengah Beton.
Film yang disutradarai oleh Katsuya Matsumura itu dibintangi oleh Yujun Kitagawa, sebuah anggota band Yuzu, yang terpilih sebagai pemeran utama.
Film jepang yang diproduksi pada 2004 itu terinspirasi oleh pembunuhan Junko Furuta. Setidaknya ada tiga buku yang ditulis oleh penulis Jepang yang terinspirasi dari kasus tersebut.
Penulis: Antika Fahira