Banjir Bandang Pemalang 1886 Rupanya Bikin Kolonial Hindia Belanda Ikut Bangun Nusantara

- Rabu, 15 Juni 2022 | 17:05 WIB
Ilustrasi banjir di Pemalang. (Wikimedia Commons)
Ilustrasi banjir di Pemalang. (Wikimedia Commons)

Selain Jakarta di masa lalu, Pemalang rupanya juga menjadi tempat yang mendapat perhatian lebih soal luapan air yang menyebabkan kawasan tersebut banjir.

Curah hujan yang kadang tinggi dan rendah dari daerah lainnya menjadi faktor yang membuat kawasan ini mudah diterjang banjir. Banjir yang paling bersejarah untuk kota tersebut ialah banjir pada tahun 1905 hingga 1930-an.

Dilansir Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat, tercatat banjir menerjang daerah yang berdekatan dengan sungai dan bendungan, serta daerah pesisir yang ketinggian tanahnya relatif rendah.

Baca Juga: Wow! 10 Rumah di Kabupaten Pemalang Direnovasi Jadi Mewah Lewat Program PKE

Tepat pada Februari 1886, banjir bandang pun menerjang kota Pemalang. Banjir ini menyebabkan sawah, perkebunan tebu, jalan pos terendam. Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan tanggul rusak di beberapa sungai.

Banjir juga turut menjangkau Comal, yang terletak di sebelah barat Pekalongan. Dilaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja bencana ini menyebabkan permukiman dan lahan perkebunan warga menjadi terendam.

Akibat lainnya juga sangat dirasakan oleh masyarakat, dimana mereka menjadi korban terdampak yang tentu merasa terganggu lantaran banjir yang merendam permukiman mereka.

Melihat situasi tersebut, pemerintah kolonial Hindia Belanda rupanya menaruh perhatian dalam menangani musibah tersebut. Pada tahun 1930, dikeluarkan anggaran f. 18.756 (gulden) oleh pemerintah kolonial di Karesidenan Pekalongan, di mana Regent Pemalang menginisiasi untuk melakukan pembenahan kota yang porak poranda usai bencana.

Kesadaran pemerintah kolonial terhadap bencana banjir di Pemalang juga terlihat pada tahun 1937. Mereka mengeluarkan anggaran sebanyak f. 3.000 untuk memperbaiki Bendung Nambo yang rusak akibat terjangan banjir.

Sampai akhirnya, perbaikan pun dimulai pada akhir musim kemarau, waktu yang sangat singkat untuk perbaikan karena musim hujan segera tiba. Hal itu memaksa para buruh untuk bekerja ekstra pada malam harinya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X