Pada era berkuasanya para dewa Olympus di dunia, pernah terjadi peperangan hebat yang dikenal sebagai Perang Gigantomakhia. Peperangan tersebut dipicu oleh serangan yang dilakukan oleh para raksasa terhadap para dewa di Gunung Olympus.
Mereka diperintahkan oleh Gaia sang Dewi Bumi terdahulu untuk menghancurkan Olympus. Alasan Gaia ingin memusnahkan para dewa Olympus karena Zeus telah memenjarakan para titan yang merupakan anak-anak dari Gaia. Para titan tersebut dipenjarakan di Tartaros tepat setelah mereka kalah dalam peperangan besar sebelumnya melawan para dewa Olympus, yaitu peperangan Titanomakhia.
Dalam peperangan Gigantomakhia, para raksasa beserta beberapa monster sekutu berperang melawan para dewa Olympus yang dipimpin oleh raksasa Alkioneus dan Porfirion.
Tidak hanya para dewa Olympus yang berperang, namun salah satu sosok pahlawan dalam mitologi Yunani yang merupakan setengah manusia dan setengah dewa juga turut berperan besar dalam perang melawan raksasa.
Pahlawan tersebut adalah Herakles atau yang saat ini lebih dikenal dengan nama Hercules. Alasan Herakles ikut berperang karena ia dimintai bantuan oleh para dewa setelah mereka mengetahui tentang ramalan bahwa peperangan Gigantomakhia dapat diselesaikan dengan bantuan Herakles.
Herakles pun bertugas untuk mengalahkan Alkioneus. Walaupun telah berkali-kali dikalahkan, Alkioneus tetap kembali bangkit seolah ia dapat hidup abadi. Ternyata diketahui bahwa Alkioneus memang tidak akan mati selama ia berada di daerah tempat kelahirannya. Akhirnya Herakles memaksa Alkioneus keluar dari daerah tersebut dan berhasil membunuhnya.
Sedangkan Perfirion, pemimpin raksasa lainnya berhasil mati setelah dipanah oleh Herakles saat Perfirion sedang bertarung dengan Zeus. Ketika itu, Zeus murka terhadap Perfirion karena ia mencoba memperkosa istri Zeus, yaitu Hera.
Selain itu, para dewa Olympus yang lainnya pun masing-masing berhasil mengalahkan lawan mereka. Hingga seluruh raksasa berhasil dikalahkan, lalu Herakles memanah tubuh para raksasa tersebut satu per satu dengan panahnya. Kemudian, dewa yang lainnya mengurung para raksasa di perut bumi.
Kisah inilah yang menjadi legenda bila manusia merasakan terjadinya gempa bumi, itu menandakan bahwa para raksasa tersebut sedang memberontak untuk membebaskan diri.
