Gigitan kecil yang menyakitkan mungkin kalimat yang tepat saat kamu terkena sengatan semut.
Semua jenis semut berpotensi untuk 'menggigit' namun sejumlah semut tidak mengigit dengan giginya melainkan menyengat melalui ekornya, termasuk semut api.
Semut api adalah salah satu spesies semut yang dapat menyebabkan 'gigitan' yang sangat menyakitkan.
Selain warnanya yang merah, semut ini terkenal dengan sengatannya yang membara dan terkenal karena menyengat berkali-kali saat menggigit.
Nyatanya mereka tidak mengigit dengan gigi melainkan sengatan jarum yang berada pada bagian ekor. Rasa sakit yang kamu derita berasal dari tetesan racun yang disekresikan dari ekor seperti jarumnya ini.
Dari sebuah video dari Adrian Smith, seorang ahli biologi di North Carolina Museum of Natural Science menjelaskan bagaimana ekor jarum semut mengeluarkan racunya.
Baca Juga: Semut Leludru Merah, Spesies Tawon dengan Sengat Berbahaya
Ekor jarum serangga ini lebih tipis dari diameter rambut manusia. Ini terdiri dari 3 bagian yang disatukan hingga membentuk saluran untuk mengeluarkan racun.
Bagian itu bisa bergerak sangat cepat. Hanya perlu 75 milidetik untuk setiap cabang untuk terus menggali ke dalam kulit Anda dan melepaskan racunnya, bahkan lebih cepat dari kedipan mata.
Sebenarnya beberapa spesies semut lebih suka menghindari interaksi dengan manusia, artinya mereka akan melarikan diri daripada menyerang.
Namun agresivitas semut menjadi faktor yang menentukan apakah mereka akan menggigit atau tidak. Mereka akan menyengat saat merasa terancam oleh keberadaan manusia.
Artikel Menarik Lainnya:
- Honeypot Ant, Semut yang Membawa Buntelan Madu di Perutnya
- Bertubuh Kecil, Semut Ternyata Bisa Angkat Benda hingga 5.000 Kali Lipat dari Bobotnya
- Buah Matoa, Tanaman Khas Papua Aneka Rasa