Bencana alam gunung meletus memang kerap memberikan ketakutan tersendiri bagi masyarakat. Mulai dari waktunya yang tak bisa ditebak maupun membuat aktivitas masyarakat menjadi terhenti.
Hal ini disebabkan karena gunung berapi yang aktif bisa bererupsi sewaktu-waktu dengan adanya tanda-tanda gugurap material.
Namun, tahukah kamu bahwa gunung berapi yang aktif mampu berubah menjadi gunung berapi yang tidak aktif bahkan sebaliknya?
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Ini Fakta-Fakta Tak Terduga Terkait Gunung Berapi
Penyebab gunung berapi meletus adalah akibat adanya aktivitas lahar di perut gunung yang mengakibatkan adanya tekanan dari dalam dapur gunung atau biasa disebut dengan magma.
Tekanan magma menyebabkan terjadinya erupsi atau letusan gunung berapi. Apabila magma telah mendapatkan pasokan yang cukup dari perut Bumi, maka ia akan tertidur pulas selamanya tanpa ada aktivitas lava.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan gunung berapi tidak lagi mendapatkan pasokan magma misalnya karena gunung berapi yang sudah bergeser secara bertahap maupun karena magma sudah naik melalui jalur yang berbeda.
Dikutip dari Sciencing, gunung berapi adalah ventilasi atau jalur keluarnya magma bertekanan tinggi dari bawah permukaan Bumi. Maka jika kedua hal tersebut terjadi, gunung berapi yang tadinya aktif dengan aktivitas vulkanik, mampu berubah menjadi tidak lagi aktif.
Namun, bukan lantas aman lantaran gunung berapi yang tidak aktif sewaktu-waktu juga bisa kembali aktif dan memperlihatkan aktivitas vulkanik. Dan aktivitas tersebut bisa terjadi puluhan atau bahkan ribuan tahun lagi.