Manusia telah menghasilkan berton-ton sampah yang diantaranya adalah sepatu dan sandal jepit.
Stephen Mayfield, seorang pakar biologi molekuler dari University of California, San Diego (UCSD), AS, mengatakan limbah sepatu dan sandal jepit turut menyumbang 25 persen sampah plastik di laut.
Untuk tetap melindungi lingkungan, para peneliti California mengembangkan sandal jepit biodegradable yang menggunakan alga.
Untuk membuat sandal ini tim dari UCSD menggunakan minyak yang diekstrak dari alga sebagai bahan dasar busa poliuretan, yang biasanya dibuat dengan menggunakan minyak bumi.
Dalam jurnal Bioresource Technology Reports , tim tersebut mengatakan busa flip-flop mereka dibuat menggunakan 52 persen biocontent, atau bahan yang berasal dari minyak alga.
Percobaan studi menunjukkan busa yang dihasilkan akan kehilangan 71 persen massanya setelah menghabiskan dua minggu terkubur di tanah.
Selain itu, sandal jepit ini diklaim mampu terurai menjadi kompos dan tanah dalam waktu yang relatif singkat yakni dalam waktu 16 minggu.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kita sebenarnya memiliki busa berkualitas yang dapat terurai di lingkungan alam.
Penemuan ini diharapkan dapat menggantikan sandal jepit plastik dengan kandungan hayati yang dapat terurai sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
