Sultan Muhammad al-Fatih Sang Penakluk Konstantinopel dan Berakhirnya Abad Pertengahan

- Jumat, 10 Juli 2020 | 09:47 WIB
Ilustrasi pemerintahan Turki Utsmani. (about-history)
Ilustrasi pemerintahan Turki Utsmani. (about-history)

Mehmed II atau yang lebih dikenal sebagai Sultan Muhammad al-Fatih, merupakan salah satu tokoh yang begitu terkenal dan disegani dunia selama masa hidupnya. Sultan Muhammad al-Fatih juga dikenal dengan sebutan ‘Sang Penakluk’ karena keberhasilannya dalam menaklukkan Kota Konstantinopel yang merupakan ibukota dari Kekaisaran Romawi Timur atau Byzantium. Hal tersebut juga sebagai penanda berakhirnya abad pertengahan.

Sultan Muhammad al-Fatih sudah menunjukkan bakatnya sebagai pemimpin sejak belia dengan menguasai strategi perang, ilmu pengetahuan seperti matematika, dan juga menguasai 6 bahasa. Pada usia 12 tahun, Sultan Muhammad al-Fatih sempat menduduki tahta sementara untuk menggantikan ayahnya pada tahun 1444 – 1446. Hingga kemudian pada tahun 1451 saat berusia 21 tahun, Sultan Muhammad al-Fatih akhirnya benar-benar naik tahta menggantikan ayahnya sebagai pemimpin Kesultanan Turki Utsmani yang ketujuh.

Sultan Muhammad al-Fatih memulai penaklukan Konstantinopel dengan melakukan pengepungan bersama pasukannya yang berjumlah sekitar 80 ribu hingga 200 ribu tentara, meriam artileri, dan 320 kapal. Karena lokasi Konstantinopel yang dikelilingi oleh darat dan laut, maka Sultan Muhammad al-Fatih memposisikan armada lautnya dengan bentuk bulan sabit di Pintu Bosporus dari satu ujung pantai sampai ke ujung pantai satunya. Tujuannya adalah untuk mencegah datangnya bala bantuan untuk Konstantinopel dari lautan.

-
Peta Konstantinopel. (Wikipedia)

Selama masa pengepungan dan peperangan, Konstantinopel sempat meminta bantuan dari Kerajaan-Kerajaan di Eropa. Namun Paus memberikan persyaratan agar Gereja Ortodoks Timur mau bergabung dan berada di bawah kewenangan Paus yang berpusat di Roma. Akhirnya beberapa pasukan bantuan dari sebagian Kerajaan di Barat memberikan bantuan, tapi sebagian besar tidak datang membantu Konstantinopel karena sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Meskipun pada awalnya benteng kokoh Konstantinopel dapat menahan serangan dari meriam artileri dan armada kapal pasukan Utsmani. Pada akhirnya setelah 57 hari dilakukan pengepungan dan penyerangan oleh pasukan Sultan Muhammad al-Fatih, Konstantinopel berhasil ditaklukkan. Kemudian ibukota Kesultanan Turki Utsmani dipindah ke Konstantinopel dari yang sebelumnya terletak di Edirne.

Dengan berhasil menaklukkan ibukota Kekaisaran Romawi Timur yang telah berdiri selama lebih dari 1.000 tahun, maka Sultan Muhammad al-Fatih menjadi penyebab runtuhnya Kekaisaran Romawi Timur sekaligus menandakan berakhirnya era abad pertengahan.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X