Baru-baru ini, terdapat seekor lobster langka berwarna kunin yang berhasil ditangkap di Teluk Maine oleh nelayan lobster, bernama Marly Babb di Pelabuhan Tenants. Dimana, krustasea langka ini disebut hanya ada satu dari 30 juta.
Melihat hal itu, Babb pun menyumbangkan tangkapannya itu ke Pusat Sains Kelautan Universitas New England. Para ilmuwan menamai lobster itu Banana dikarenakan warnanya yang kuning. Selain kuning, spesimen lobster langka lainnya juga berwarna biru dan putih. Peluang menangkap losbter biru adalah satu banding 2 juta.
Menurut para ilmuwan, lobster biru dan kuning merupakan hasil mutasi genetik pada protein yang terikat dengan pigmen cangkang. Mengutip IFL Science, pigmen yang disebut leucism itu yang membuat hewan tampak pucat dibandingkan dengan yang lain. Uniknya, lobster jenis ini tidaklah berubah warna menjadi merah ketika dimasak.
Pada umumnya, lobster biasa akan berubah warna dikarenakan protein cangkang yang terlepas dalam panas & melepaskan pigmen astaxanthin. Penemuan Banana bertepatan dengan dilakukannya penelitian mendesak untuk mengetahui dampak perubahan iklim, terhadap larva lobster di Maine karena air di Teluk Maine memanas lebih cepat dibanding daerah lainnya.
Kelanjutan populasi lobster juga sangat penting unuk penduduk setempat karena industri lobster di Maine merupakan penyumbang signifikan bagi ekonomi lokal.
