Fakta Lompat Batu Nias, Benarkah Jadi Tradisi untuk Pembuktian Kejantanan?

- Sabtu, 25 Juni 2022 | 18:08 WIB
Tradisi lompat batu Nias. (warisanbudaya.kemdikbud)
Tradisi lompat batu Nias. (warisanbudaya.kemdikbud)

Masyarakat Indonesia yang plural dan majemuk membuat budayanya beragam dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Di Nias, ada yang namanya tradisi lompat batu

Tradisi yang dikenal dengan nama Fahombo Batu ini  sudah menjadi ciri khas masyarakat Nias. Tradisi yang berasal dari suku Nias yang tinggal di Pulau Nias sebelah barat Pulau Sumatera ini terbilang cukup unik.

Selalu menarik perhatian para wisatawan yang bukan berasal dari suku Nias, berikut fakta-fakta tradisi lompat batu yang dikutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud:

1. Hanya dilakukan laki-laki

Tradisi Lompat Batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 meter dan ketebalan 40 cm ini hanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Namun, tidak semua orang Nias melaksanakan tradisi ini.

Lompat Batu hanya dilakukan oleh masyarakat Nias Selatan khususnya daerah Teluk Dalam. Perbedaan ini disebabkan oleh budaya nenek moyang atau leluhur msyarakat Nias.

2. Para pemuda memperlihatkan kekuatan lewat Lompat Batu

Dengan tradisi Lompat Batu ini para pemuda bisa menunjukkan kekuatan dan ketangkasannya. Seseorang yang berhasil melakukan tradisi ini dianggap heroik, pemberani dan prestisius.

Menariknya, usai berhasil melakukan tradisi ini biasanya akan diadakan syukuran sederhana dengan menyembelih ayam atau babi. Orang yang bisa lompat batu juga dianggap sudah matang dan bisa jadi pembela bila ada konflik dengan warga desa lain.

3. Latihan Lompat Batu dilakukan sejak usia 7 tahun

Masyarakat Nias Selatan melatih anak mereka untuk latihan lompat batu sejak usia 7 tahun. Hal ini disebabkan tingginya prestisius dari tradisi tersebut.

Mereka biasanya akan dilatih dengan melompati tali, melompati kayu, melompati batu tiruan, mulai dari yang pendek hingga tinggi seperti batu yang biasa dipakai untuk lompat batu biasanya.

Namun, tidak semua pemuda di Nias bisa melakukan Lompat Batu meski sudah latihan cukup lama.

Banyak yang percaya bahwa selain karena latihan, mereka yang berhasil Lompat Batu dengan sempurna berarti diberkati oleh leluhur dan para pelompat batu sebelumnya yang sudah meninggal.

4. Asal-usul tradisi

Beberapa masyarakat setempat menggambarkan bahwa tradisi ini berawal dari zaman dahulu saat ketangkasan melompat batu sangat dibutuhkan oleh suku Nias.

Dulunya, setiap desa dipagar dan dibentengi oleh batu sebagai pertahanan. Oleh karena itu, dibutuhkan keahlian untuk melarikan diri atau kabur ke desa sasaran.

Seseorang yang hendak elakukan Lompat Batu harus meminta izin kepada roh-roh leluhur atau pendahulu yang pernah melompati batu tersebut. Tujuan izin tersebut agar seseorang tidak celaka ketika melakukan Lompat Batu.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X