Pada tanggal 6 Juni 2006 menjadi hari bersejarah dan tak terlupkan bagi mantan presenter Jejak Petualang, Medina Kamil. Kala itu, timnya tergulung ombak di Asmat, Papua dan sempat terombang-ambing di lautan lepas Arafuru.
Medina melalui Instagram-nya bercerita bagaimana ia dan timnya bertahan hidup saat terombang-ambing selama 24 jam. Hingga akhirnya, ia dan timnya tedampar di sebuah pulau kecil selama 4 hari.
Selama 4 hari itu pula mereka berusaha bertahan hidup dengan mengais makanan yang ada di hutan. Setelah 5 hari bertahan hidup, mulai dari terombang-ambing di lautan hingga terdampar di pulau, Medina akhirnya ditemukan oleh tim penyelamat.
Tentu saja dengan lamanya terdampar di pulau kecil membuat Medina dan timnya kehilangan banyak berat badan karena kekurangan asupan makanan. Medina sendiri kehilangan 6 kg berat badannya.
Tak hanya kehilangan berat badan, kondisi kulitnya juga jadi gosong terbakar panas matahari. Namun, ia bersyukur bisa selamat dari musibah tak terduga tersebut.
Baca juga: Fakta Seputar Suku Asmat di Pedalaman Papua, Konon Katanya Titisan Dewa
Tim penyelamat datang membawa makanan beserta air putih untuk Medina dan teman-temannya yang terdampar di sebuah pulau di Asmat.
Kehilangan salah satu sahabat
Namun, di balik kebahagiaan tersebut, mereka menyimpan duka mendalam karena kehilangan salah satu sahabat mereka yang ikut dalam rombongan. Sahabatnya yang bernama Bagus Dwi terpisah saat terlempar dari perahu usai tergulung ombak.
Meski sampai saat ini ia tak tahu di mana keberadaan Bagus. namun Medina yakin Bagus sudah hidup bahagia. Bekerja dengan Bagus menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi Medina.