Para arkeolog dibuat penasaran dengan temuan lorong sepanjang 9 meter di dekat jalan masuk utama Piramida Giza Mesir. Lorong tersebut tampak sangat asing dan unik melengkapi bangunan bersejarah yang berusia 4.500 tahun itu.
Dikutip dari Middle East Monitor, lorong tersembunyi itu ditemukan setelah peneliti melakukan pemindaian dengan teknologi termografi infra merah. Penggalian ini adalah bagian dari Proyek Pemindaian Piramida yang dimulai sejak 2015.
Penelitian terbaru mengungkap, di atas jalan masuk utama ke piramida, terdapat sebuah lorong horisontal sepanjang 9 meter dengan lebar 2 meter dan tinggi 2 meter.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications itu juga mengungkap proses pemindaian yang dilakukan ilmuwan.
Di mana mereka memasukkan kamera endoskopi ke dalam lorong itu pada 24 Februari lalu. Namun sejauh ini tim ilmuwan belum menemukan artefak apa pun di dalamnya.
"Gambar pertama yang diambil dari kamera endoskopi memperlihatkan tidak ada apa-apa di dalam sana, tapi kami belum melihat semua bagian lorong secara jelas," kata Sebastian Procures, fisikawan penulis pertama penelitian tersebut.
Procure juga membantah laporan media yang menyebut tim peneliti sudah dekat dengan ruang makam tersembunyi dari Firaun Khufu.
“Tim peneliti, kata dia, belum menemukan bukti apa pun soal adanya makam rahasia,” bebernya.
Baca juga: Misteri Piramida Sadahurip Garut, Benarkah Lebih Tua dari Piramida Giza di Mesir?
Sudah Diketahui Sejak 206
Piramida Agung Giza sendiri dibangun atas perintah Firaun Khufu yang berkuasa pada 2.551-2.528 sebelum Masehi di dataran Giza.
Bangunan makam para raja Mesir kuno ini merupakan satu-satunya keajaiban zaman kuno dan menjadi bangunan tertinggi di muka Bumi hingga 1311 ketika Gereja Katedral Lincoln di Inggris rampung dibangun dengan ketinggian 160 meter.
Baca juga: Piramida Giza di Mesir akan Dilengkapi Lounge, Bioskop, dan Kafe, Keren!
Adapun menurut Kepala Dewan Agung Kepurbakalaan Mesir Mustafa Waziri, lorong tersembunyi di piramida tersebut tampaknya dibuat untuk membagi beban di bagian jalan masuk yang saat ini digunakan turis.
"Kami terus memindai agar kami bisa melihat apa yang bisa kami lakukan untuk mencari tahu ada apa di dalamnya atau ada apa di ujung lorong ini," ujar Waziri.
