5 Hal Gelap yang Dilakukan Manusia Demi Bisnis Jual Beli Mayat di Inggris pada Abad ke-19!

- Kamis, 6 Januari 2022 | 10:20 WIB
Ilustrasi jual beli mayat. (Liststream.com)
Ilustrasi jual beli mayat. (Liststream.com)

Tubuh manusia memang tak ternilai harganya dengan uang ataupun benda lain. Hal ini lantaran tubuh manusia bisa dimanfaatkan untuk hal-hal besar seperti ilmu pengetahuan dan lainnya.

Hal ini dibuktikan dengan adanya praktik bisnis jual beli tubuh manusia pada abad ke-19. Dimana tubuh manusia yang sudah meninggal masih bermanfaat untuk mendorong ilmu-ilmu baru maupun dimanfaatkan organ tubuhnya untuk kepentingan yang sangat besar.

Berikut 5 hal gelap yang dilakukan manusia demi melancarkan bisnis jual beli mayat di Inggris pada abad ke-19.

Baca Juga: Astaga! Pria Ini Bikin Bisnis Produksi Kompos dari Mayat Tubuh Manusia

1. Disekap hidup-hidup hingga mati kelaparan

-
Ilustrasi praktik jual beli mayat. (liststream.com)

Disahkannya Anatomy Act oleh Pemerintah Inggris pada tahun 1832 menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakatnya. Pasalnya sejak dilegalkannya tubuh manusia di otopsi untuk ilmu pengetahuan, banyak praktik-praktik mengerikan bermunculan.

Salah satunya menyekap para pekerja pabrik hingga mati kelaparan. Praktik ini dimaksudkan agar para pencari mayat dapat memanfaatkan mayat tersebut untuk dijual tanpa adanya jejak pembunuhan secara sengaja.

2. Universitas elit terlibat persaingan

-
Praktik jual beli mayat Universitas di Inggris. (listverse.com)

Untuk meneliti tubuh manusia dan bagaimana strukturnya, universitas-universitas yang ada di Inggris berlomba-lomba untuk mendapatkan mayat manusia agar bisa di teliti.

Hal ini bermula dari Universitas Cambridge yang dipimpin oleh Alexander Macalister pada tahum 1883. Alexander mendirikan sebuah jaringan sistem untuk mengumpulkan mayat-mayat manusia dari seantero Inggris. Cara Alex ini pun ditiru oleh Universitas Oxford di bawah pimpinan Arthur Thomson. Namun, karena kalah saing dengan Universitas Cambridge, Arthur harus mencari lebih dari 400 mayat yang didapat dari Oxford, Leicester, Reading, dan Staffordshire.


3. Menyembunyikan mayat keluarga

-
Ilustrasi menyembunyikan mayat. (freepik)

Lantaran khawatir mayat keluarganya akan dimanfaatkan sebagai praktik anatomi, beberapa keluarga di Inggris memilih untuk menyembunyikan kabar duka dari masyarakat luas.

Hal ini kerap dilakukan oleh keluarga miskin yang tak ingin mayat anggota keluarganya diberlakukan semena-mena oleh kalangan elit dengan menjual belikan mayat keluarga mereka kepada para ilmuwan.

4. Memanfaatkan wabah penyakit

-
Ilustrasi mayat terkena wabah. (listverse.com)

 

Bagi oknum dokter di Inggris, wabah penyakit menjadi cara mereka untuk menjual mayat dengan mudah. Pasalnya ketika dinyatakan terkena wabah, keluarga tak bisa mengatakan apa-apa dan langsung menyerahkan pemakaman kepada pihak medis.

Akibatnya, pihak medis dengan mudahnya menjual mayat-mayat tadi padahal belum tentu orang yang meninggal tersebut benar-benar terkena wabah penyakit.

5. Menjual mayat bayi mereka sendiri

-
Ilustrasi ibu jual bayi. (listream.com)

Pada tahun 1834, praktik menjual mayat bayi sendiri ramai dilakukan oleh para wanita Inggris. Hal ini terungkap usai ditemukannya beberapa mayat bayi di tepian sungai Inggris dengan kondisi sudah terpotong-potong dan pembuluh darah berisi cairan lilin.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X