Zaman dahulu, teknologi dan ilmu pengetahuan tidaklah secepat dan secanggih zaman sekarang. Dahulu masih banyak orang-orang melakukan pekerjaan mereka secara manual.
Salah satunya dalam berkendara, baik sepeda motor maupun mobil sangatlah jarang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Paling hanya sepeda ontel yang dimiliki oleh setiap rumah.
Baca Juga: Sejarah 20 Februari: Dijualnya IPod Mini, Produk Terbatas yang Terkenal di Tahun 2004
Sejarah otomotif Indonesia menuliskan bahwa terdapat seseorang yantg menjadi pemilik mobil pertama di Indonesia. Ia tak lain dan tak bukan adalah Sunan Solo yakni pada tahun 1894.
Saat itu mobilnya bermerk Benz tipe Carl Benz beroda empat. Mobil ini ia dapatkan dari John.C.Potter, seorang penjual mobil yang mendapatkan kepercayaan untuk mengurusi pengiriman mobil tersebut dari Eropa.
Lalu pada tahun 1907, salah seorang keluarga kerajaan lainnya di Solo, Kanjeng Raden Sosrodiningrat juga tak mau ketinggalan. Ia membeli sebuah modil merk Daimler yang merupakan mobil mahal dan hanya dimiliki oleh orang-orang yang berkedudukan tinggi.
Tak mau ketinggalan pula, orang Indonesia lainnya dari keluarga Kesultanan Ternate juga memiliki mobil pribadi yakni Sultan Ternate pada tahun 1913 yang memiliki kendaraan bermerk King Dick.
Raden Mas Ario Tjondro, Bupati Brebes pada tahun 1904 juga tak mau kalah keren. Ia menggunakan mobilnya merk Orient Backboard yang dilengkapi dengan persneling maju dan mundur untuk berkeliling-keliling kota.
Semakin ramainya peminat akan kendaraan roda empat ini lah yang membawa dan mendorong industri permobilan masuk ke dalam Indonesia.
Baik dari Eropa maupun dari Amerika. Namun hanya ada beberapa nama saja yang bisa bertahan sampai tahun-tahun menjelang Perang Dunia ke II. Diantara mereka adalah R.S Stockvis & Zonnen Ltd, yang tidak saja mengurus pesanan mobil-mobil Eropa maupun Amerika tetapi juga menyediakan suku-suku cadang lain yang diperlukan untuk mobil dan motor.
