Di Indonesia sendiri, masih banyak masyarakat yang mempercayai mitos. Dalam KBBI, arti mitos adalah cerita suatu bangsa tentang dewa dan pahlawan zaman dulu yang mengandung penafsiran tentang alam semesta.
Mitos dianggap mengandung arti mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib. Namun, mitos tak sepenuhnya bisa dipercaya atau belum tentu fakta.
Masih dipercaya banyak masyarakat, berikut 5 mitos yang populer di Indonesia.
1. Menabrak kucing bisa bikin sial
Kebanyakan orang mendadak panik saat menabrak kucing. Selain merasa bersalah karena membuat hewan tak bersalah mati, menabrak kucing juga diyakini bisa mendatangkan sial.
Agar terhindar dari kesialan tersebut, si penabrak disebut harus mengubur kucing tersebut.
Selain dianggap bisa bikin sial, penabrak kucing juga diyakini bisa bikin si penabrak mengalami sakit keras.
Jika kita membunuh atau menyiksa hewan padahal hewan tersebut tidak merugikan orang lain, tentu akan berdosa.
Namun, jika seseorang tak sengaja menabrak hewan tersebut hingga mati atau melukainya, maka mitos tersebut tidak berlaku.
2. Gadis yang duduk di depan pintu akan susah dapat jodoh
Mitos ini adalah yang paling populer di kalangan orang tua. Biasanya, anak gadis yang duduk di depan pintu akan diusir oleh orangtuanya dengan dalih akan sulit dapat jodoh.
Baca juga: 3 Mitos Mengenai Susu yang Harus Diketahui Kamu!
Padahal, bisa jadi alasan dilarang duduk di depan pintu karena dapat menghalangi jalan orang yang hendak masuk dan keluar. Lebih tepatnya, hal ini berkaitan dengan sopan santun.
3. Menyisakan nasi saat makan bisa bikin nasi itu menangis
Saat masih kecil dulu, hampir semua anak pernah mendengar ucapan "kalau gak dihabisin, nanti nasinya nangis" dari orangtua sendiri. Mitos ini juga jadi salah satu yang terpopuler.
Hal ini dikatakan oleh orangtua agar anaknya menghabiskan makanannya. Ini merupakan bentuk teguran agar sang anak tak membuang-buang makanan.
4. Bakal dapat suami brewokan jika gak bersih saat menyapu
Masih banyak yang percaya mitos ini sampai sekarang. Banyak ibu-ibu yang mengucapkan kalimat ini kepada anak gadisnya. Harapannya, sang anak bisa menyapu lebih bersih.
