Kisah Mohammed Bijeh, Pembunuh Berantai Vampir Teheran yang Dihukum Gantung di Atas Crane

- Rabu, 12 Januari 2022 | 19:39 WIB
Sosok pembunuh berantai Mohammed Bijeh dari Iran yang akhirnya dihukum gantung. (Murderpedia).
Sosok pembunuh berantai Mohammed Bijeh dari Iran yang akhirnya dihukum gantung. (Murderpedia).

Seorang komedian Amerika India bernama Kabir Singh, pernah berkata bahwa pembunuh berantai hanya banyak terjadi di Amerika dan Eropa dan dilakukan orang kulit putih saja. Padahal, kasus pembunuhan berantai juga bisa terjadi di luar wilayah tersebut, bahkan terjadi di kawasan Timur Tengah. Contohnya kasus Mohammed Bijeh di Iran yang akan dibahas kali ini.

Mohammed Bijeh adalah seorang pembunuh berantai Iran yang telah melakukan 41 pembunuhan dari 2002 sampai 2004 silam. Korbannya kebanyakan anak laki-laki yang diperkosa lalu dibunuh. 

Dikutip dari Bibi Farsi, atas kejahatannya tersebut, pembunuh yang dijuluki 'vampir gurun Teheran' tersebut dihukum 100 cambukan dan digantung di atas crane dan disaskikan semua orang. Kasus kriminal tersebut dianggap kasus terbesar di Iran selama 71 tahun terakhir, dan sangat mempengaruhi opini publik di negara itu.

Masa kecil Bijeh: pernah diperkosa berulang kali saat 11 tahun.

-
Sosok Mohammed Bijeh. (Istimewa).

Mohammed Basjee, yang dikenal sebagai Bijeh, lahir dalam keluarga besar dengan saudara yang banyak. Dia memiliki enam saudara laki-laki dan enam saudara tiri. 

Ketika dia berusia empat tahun, ibunya meninggal karena kanker. Ayahnya adalah seorang pedagang yang menikah segera setelah kematian ibu Bijeh. 

Bijeh tidak pernah mengingat ibunya dan mengatakan bahwa ayahnya adalah orang barbar yang memukulinya dan merantai kakinya semasa kecil.

Ayahnya memaksanya untuk meninggalkan sekolah dan bekerja. Dia berusia 11 tahun ketika dia pindah ke Khatunabad bersama keluarganya. Tahun-tahun itu menjadi tahun neraka untuknya karena Bijeh diperkosa berulang kali.

Baca Juga: 4 Fakta Tentang 'Zaman Es Kecil' yang Pernah Melanda Bumi, Ribuan Orang Kelaparan & Tewas

Motif membunuh: balas dendam ke masyarakat karena masa kecilnya.

-
Sosok Mohammed Bijeh. (Istimewa).

Dia mengakui bahwa dia telah diperkosa dan ingin membalas dendam kepada masyarakat. Bijeh telah menderita karena kematian ibunyayang terlalu dini dan kurangnya kasih sayang di masa kecil, bahkan sangat menderita bila dibandingkan orang lain.

Dalam laporan situ Hamvatan Salam, Bijeh mengomentari motif utama pembunuhan berantai  itu.

 “Saya menderita kekejaman sejak kecil, dan ketika saya membandingkan hidup saya dengan orang lain, saya (berpikir) harus melakukan tindakan seperti itu," katanya.

41 korban Bijeh: Paling tua 17 tahun, paling muda 7 tahun.

-
Para korban Mohammed Bijeh. (Istimewa).

Pria berjuluk 'Vampir Gurun Teheran' itu melampiaskan amarahnya kepada 41 korban anak laki-laki dalam kurun wkatu dua tahun. Korban termudanya adalah Nasser Khorshidi dan Massuod Khoshmaram yang berusia 7 tahun sementara korbannya tertua sudah terhitung remaja berusia 17 tahun.

Mengutip data di Wikipedia, pembunuhan awal Bijeh dilakukan dalam kurun satu bulan sekali mulai dari Maret sampai Oktober di tahun 2022. Namun di tahun berikutnya, Bijeh sempat membunuh 2-3 kali dalam satu bulan seperti yang terjadi pada April 2003. 

Bahkan dalam tanggal dan hari yang sama, Bijeh sempat membunuh enam korban sekaligus pada 20 September 2004 sebelum akhirnya ia ditangkap.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X