Usai Rabu Abu, Ini Rangkaian Masa Prapaskah Umat Katolik

- Kamis, 27 Februari 2020 | 10:36 WIB
Ilustrasi orang sedang berdoa. (Envatoelements/bialasiewicz)
Ilustrasi orang sedang berdoa. (Envatoelements/bialasiewicz)

Menurut kalender liturgi gereja, saat ini umat Katolik di seluruh dunia tengah menjalani Masa Prapaskah yang merupakan masa pertobatan. Masa Prapaskah dimulai sejak kemarin, Rabu (26/2/2020) yang dikenal dengan Rabu Abu.

Rabu Abu merupakan awal masa Prapaskah. Pada hari tersebut, umat Katolik akan mengikuti misa dan ditandai dengan abu di keningnya.

Abu tersebut berasal dari daun palma kering tahun lalu yang sudah diberkati. Penandaan abu di kening adalah tanda pengingat bahwa manusia berasal dari abu dan akan kembali menjadi abu.

Setelah Rabu Abu, umat Katolik akan menjalani pantang dan puasa selama 40 hari sebagai bentuk pertobatan, minta ampun atas dosa,  mengambil bagian dalam sengsara Yesus Kristus, dan berdoa untuk perdamaian dunia.

-
Ilustrasi salib. (Envatoelements/Rawpixel)

Wujud pantang dan puasa setiap umat Katolik berbeda-beda tergantung keyakinannya. Ada yang pantang dan puasa selama 40 hari, tapi ada pula yang menjalankannya di hari-hari wajib.

Pantang dalam Gereja Katolik artinya tidak makan daging kecuali ikan serta tidak melakukan kegiatan yang disuka seperti merokok, menonton film, konsumsi makan tertentu, dan lain-lain.

Sedangkan puasa dalam Gereja Katolik artinya makan kenyang satu kali dan mengurangi porsi makan di waktu lain. Pantang wajib dilakukan pada hari Rabu Abu, Jumat Agung, dan setiap hari Jumat selama Masa Prapaskah. Sedangkan puasa dilakukan pada Rabu Abu dan Jumat Agung.

Ada kriteria bagi umat Katolik yang hendak menjalankan pantang dan puasa selama Masa Prapaskah. Pantang diwajibkan untuk umat yang berusia 14 tahun ke atas. Sedangkan puasa dilakukan oleh umat yang berusia 17-60 tahun.

-
Ilustrasi lilin. (Envatoelements/halfpoint)

Setelah dari Rabu Abu, bagian penting dalam Masa Prapaskah adalah Pekan Suci. Pekan Suci diawali oleh Minggu Palma. Tahun ini Minggu Palma jatuh pada 5 April. Minggu Palma merupakan peringatan terhadap peristiwa penyambutan Yesus di Yerusalem yang diarak berkeliling dengan menaiki keledai sedangkan umat menggunakan daun palma untuk menyambutnya.

Bentuk peringatan yang dilakukan oleh umat Katolik adalah datang ke gereja dengan membawa daun palma, melakukan arak-arakan, serta pemberkatan daun palma dengan air suci. Pada Minggu Palma juga ada pembacaan Injil tentang Kisah Sengsara Yesus.

Selanjutnya dari Minggu Palma adalah Kamis Putih yang merupakan awal Tri Hari Suci. Pada Kamis Putih yang tahun ini jatuh pada 9 April, umat Katolik memperingati perjamuan malam terakhir Yesus bersama kedua belas rasulnya.

Pada Kamis Putih, dalam misa akan dilakukan upacara pembasuhan kaki sebagai ajaran untuk saling melayani. Ada juga tuguran sebagai simbol berjaga-jaga karena pada esok hari Yesus akan disalibkan.

-
Ilustrasi berdoa. (Envatoelements/photocreo)

Lalu keesokan harinya ada Jumat Agung yang merupakan hari mengenang peristiwa Yesus wafat di kayu salib. Biasanya di pagi hari ada ibadat jalan salib atau tablo. Selanjutnya di sore hari ada upacara penghormatan salib sebagai pengingat Yesus rela mati disalib demi menebus dosa umat manusia.

Dilanjutkan dengan Sabtu Suci atau yang juga disebut Malam Paskah. Pada hari tersebut, umat Katolik memperingati kebangkitan Yesus setelah tiga hari wafat di kayu salib.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X