Kisah asmara antara Julius Caesar dengan firaun Mesir, Cleopatra begitu rumit. Ternyata, sang pemimpin Romawi itu tidak pernah mengakui Caesarion, yang lahir dari kandungan Cleopatra sebagai anaknya.
Dilansir Live Science, hubungan percintaan Caesar dengan Cleopatra berawal dari saat dia mendatangi Alexandria, ibu kota Mesir saat itu untuk menangani perselisihan antara Ptolemy XIII dan Cleopatra.
Mendengar kabar bahwa Caesar berada di Alexandria, Cleopatra pun diam-diam mendatangi istana Mesir. Catatan sejarah menyebutkan Cleopatra diselundupkan ke dalam istana dengan cara digulung dalam permadani.
Namun, catatan itu masih menjadi perdebatan di antara sejarawan modern apakah Cleopatra benar-benar diselundupkan ke dalam istana dengan cara seperti itu.
Kemudian, Caesar pun terpikat dengan kecantikan Cleopatra sehingga dia berhasil dirayu untuk menangani perselisihan antara Ptolemy XIII dan Cleopatra.
Ptolemy XIII pun terbunuh dan Cleopatra diangkat menjadi pemimpin ganda Mesir bersama saudara laki-lakinya, Ptolemy XIV.
Sejak saat itu, Caesar dan Cleopatra memiliki hubungan yang sangat akrab dan sempat menjalin kisah asmara selama beberapa pekan sebelum pada akhirnya Caesar pindah ke Asia Kecil, yang kini menjadi wilayah modern Turki.
Beberapa bulan kemudian, Cleopatra melahirkan seorang putra yang diklaimnya sebagai buah hati hasil dari hubungannya dengan Caesar. Lantas dia memberi anaknya itu Caesarion yang artinya Caesar Kecil.
Hanya saja, catatan sejarah menuliskan bahwa Caesar tidak pernah mengakui Caesarion sebagai anaknya.
