Studi: Setidaknya Ada Satu Gejala Jangka Panjang COVID-19 yang Terlihat pada 37% Pasien!

- Minggu, 3 Oktober 2021 | 14:56 WIB
Tampilan orang yang vaksinasi COVID-19. (photo/REUTERS/HENRY NICHOLLS)
Tampilan orang yang vaksinasi COVID-19. (photo/REUTERS/HENRY NICHOLLS)

Baru-baru ini, terdapat sebuah studi penelitian besar yang dilakukan Oxford University dan National Institute for Health Research yang mengatakan bahwa setidaknya satu gejala jangka panjang dari COVID-19 ditemukan pada 37% pasien setelah 3 hingga  6 bulan terinfeksi COVID-19. 

Gejala yang paling umum ditemukan adalah masalah pernapasan, kelelahan, rasa sakit dan kecemasan. Ini diungkapkan peneliti dari Universitas Oxford usai melakukan penelitian pada 270.000 orang yang sudah pulih dari COVID-19. 

Hanya saja, studi ini tidak memberikan penyebab terperinci dari gejala COVID-19 yang berkepanjangan, tingkat keparahannya, hingga berapa lama mereka bisa bertahan. Tetapi, dikatakan bahwa orang tua dan pria mempunyai lebih banyak kesulitan bernapas dan masalah kognitif. 

Sementara itu, orang muda dan wanita lebih banyak mengalami gejala sakit kepala, perut, hingga dengan kecemasan ataupun depresi. Melihat hal itu, salah satu profesor Universitas Oxford yang memimpin penelitian ini, Paul Harrison memberi komentarnya. 

"Kita perlu mengidentifikasi mekanisme yang mendasari beragam gejala yang dapat mempengaruhi orang yang selamat," ungkapnya. 

"Informasi ini akan sangat penting jika konsekuensi kesehatan jangka panjang dari Covid-19 ingin dicegah atau diobati secara efektif," jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X