Orca atau Ornicus orca, merupakan salah satu spesies lumba-lumba terbesar dari kelompok lumba-lumba lainnya. Meski begitu, ikan yang satu ini sering disebut sebagai ikan paus lantaran memiliki bentuk dan struktur gigi yang dimiliki oleh paus kebanyakan.
Paus yang satu ini kerap dijuluki sebagai paus pembunuh karena mampu memakan berbgaai hewan seperti ikan, anjing laut, cumi-cumi hingga melukai manusia yang menurutnya sebagai ancaman.
Dikutip dari Nationalgeographic, menjelaskan bahwa paus orca umumnya mengonsumsi banyak daging hingga mencapai angka 227 kilogram dalam sehari. Meski menjadi hewan buas, namun paus satu ini tidak dikenal sebagai predator yang agresif seperti hiu dan sejenisnya.
Baca Juga: Bukan Jenis Ikan Paus, Berikut Fakta Unik dari Paus Orca yang Kerap Disebut Paus Pembunuh
Paus Orca juga dikenal sebagai hewan penyayang, bukti penyayangnya dapat dilihat dari caranya melindungi anak-anak hingga cucu-cucunya. Ikan yang satu ini termasuk ikan yang memiliki umur yang panjang dalam riwayat hidup hewan laut.
Para ilmuwan meneliti populasi orca selama beberapa dekade di Pacific Northwest untuk mengetahui proses kehidupan mereka. Diketahui orca betina bisa hidup dengan umur panjang mencapai 90 tahun, sementara jantan bisa hidup hingga 50 tahun.
Paus orca akan dipimpin oleh seekor betina yang bisa disebut dengan nenek. Nenek orca dalam satu populasinya, akan bertanggung jawab untuk melindungi anak-anak dan cucunya dari serangan dan gangguan hewan lain di habitat mereka.
Seorang peneliti bernama Dan Franks dari University of New York, bersama rekan-rekannya menemukan fakta bahwa orca bisa mendapatkan dampak buruk ketika neneknya mati.
Dampak buruk itu bisa berupa umur yang pendek setelah pemimpin mereka mati. Hal ini lantaran karena peran nenek orca terhadap kehidupan kelompok begitu penting. seperti menyediakan sumber daya makanan dan cara bertahan hidup. Jika pemimpin mereka mati, maka para orca akan mengalami kesulitan dalam mencari lautan dengan makanan melimpah.
