The Most Engaging Media For Millennials and GEN Z

Kisah Zulkifli Lubis: Sang Kolonel Misterius, Agen Rahasia Pertama Indonesia
Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).
Fakta Dan Mitos

Kisah Zulkifli Lubis: Sang Kolonel Misterius, Agen Rahasia Pertama Indonesia

Berikut fakta-faktanya.

Kamis, 28 April 2022 17:03 WIB 28 April 2022, 17:03 WIB

INDOZONE.ID - Jauh sebelum BIN, ada beberapa lembaga intelijen pertama di Indonesia yang dikenal dengan nama BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia). Pendirinya Zulkifli Lubis dianggap sebagai peletak dasar lembaga intelijen Indonesia, sehingga dinobatkan sebagai Bapak Intelijen Indonesia.

Belajar dari usia 19 tahun di zama penjajahan Jepang.

Ketika Jepang menduduki Hindia Belanda, Zulkifli Lubis mengikuti ajakan temannya untuk turut serta latihan yang diselenggarakan oleh Tentara Jepang untuk para pemuda. Pilihan itu diambil Zulkifli daripada menganggur. 

Setelah memperoleh latihan sekitar dua bulan di Seinen Kurensho (pusat latihan untuk barisan pemuda), Zulkifli menerima tawaran khusus untuk mendapat pendidikan perwira militer. 

Di Seinen Dojo (balai penggemblengan pemuda) Tangerang ada sekitar 40 siswa dari seluruh Jawa. Zulkifli Lubis, Kemal Idris dan Daan Mogot termasuk angkatan pertama. Balai penggemblengan inilah yang pertama kalinya memperkenalkan Zulkifli pada dunia intelijen.

Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).
Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).

Belajar di Singapura, satu-satunya orang Indonesia

Pertengahan tahun 1944, Zulikfli Lubis diajak oleh Rokugawa (bekas komandan Seinen Dojo) ke Malaysia dan Singapura. Disana ia berkenalan dengan Mayor Ogi, yang wajahnya mirip dengan orang Barat dan pandai berbahasa Prancis. 

Zulkifli Lubis beruntung karena ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang berada di kota Singa itu memperoleh kesempatan untuk mempelajari dunia intelijen dalam praktik dengan bimbingan dari Rokugawa. Zulkifli dan Rokugawa senantiasa melapor kepada komandan Jepang untuk wilayah Asia Tenggara di Singapura. 

Rokugawa mengajari Zulkifli mengenai bagaimana caranya mengetahui jumlah penduduk dalam satu kota atau mengetahui apakah rakyat itu anti atau pro Jepang. Ia juga cukup piawai dalam melakukan penyamaran.

Dia merupakan sosok ahli penyamaran dan strategi, hingga bisa disebut memiliki 'topeng' berlapis karena misteriusnya.

Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).
Kolonel Zulkifli Lubis. (Historia).

Pelatihan fisik dan otak.

Pelatihan teknik dasar militer dan intelijen, baik secara fisik maupun otak.  Seperti senam, renang, sumo, kendo, dan ilmu pengetahuan dunia dan bahasa asing.

Ia juga menpelajari tentang sejarah dan peristiwa dunia. Ia juga mempelajari teknik mata-mata seperti taktik, spionase, kontraintelijen, propaganda, konspirasi, pengintaian, penghubung, dan kamuflase. 

Buat kelompok intelijen kecil-kecilan.

Setelah belajar intelijen di luar negeri, Zulkifli kembali ke tanah air. Ia melibatkan diri dalam rencana Jepang untuk membentuk kelompok-kelompok intelijen di berbagai tempat di Jawa sebagai pasukan gerilya untuk menghadapi pasukan Sekutu jika kelak mendarat. 

Setelah Jepang menyerah, Sekutu pun mendarat dan tidak mendapat perlawanan yang berarti sebagaimana mestinya dari kelompok intelijen yang diorganisir oleh Zulkifli Lubis.

Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).
Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).

Setelah proklamasi kemerdekaan, Zulkifli Lubis dipercayakan sebagai pimpinan pusat Badan Keamanan Rakyat yang diketuai oleh Kaprawi dan dibantu oleh Sutalaksana (Ketua I), Latief Hendraningrat (Ketua II), Arifin Abdurrachman dan Machmud.

 Disinilah ia mulai mempersiapkan pembentukan badan intelijen yang diberi nama Badan Istimewa. Zulkifli Lubis, Sunarjo, Juwahir dan GPH Djatikusumo membidani lahirnya badan itu. Sekitar 40 orang bekas Giyugun dari seluruh Jawa bergabung dalam badan itu.

Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).
Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).

Membentuk Penyelidikan Militer Chusus (PMC), tangani penyelundupan senjata.

Penyelundupan senjata dari Singapura pun dilakukan. Kegiatan ini dilakukan PMC di Sumatra dan Kuala Enoch atau Kuala Tungkal. Penyelundupan itu juga dilakukan untuk membantu operasi di Kalimantan di bawah pimpinan Muljono dan Tjilik Riwut.

Pada bulan April 1946, cabang PMC di Purwakarta mendapat reaksi yang sengit dari pihak tentara, karena dianggap melakukan serangkaian penangkapan dan penyitaan yang semena-mena.

Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).
Kolonel Zulkifli Lubis. (Wikipedia/Historia).

Strtaegi meloloskan diri.

Kemudian beberapa bulan berikutnya, Zulkifli dan Sutjipto (pemimpin Penyelidik Umum Militer) terlibat dalam Peristiwa 3 Juli 1946, yaitu percobaan perebutan kekuasaan yang dimotori oleh Mayor Jenderal Sudarsono, Kepala Divisi III Yogyakarta. Sutjipto tertangkap, akan tetapi sebaliknya Zulkifli Lubis berhasil lolos.

Akibat kecerdikan Zulkifli Lubis, ia bisa menghapus jejak setelah melakukan aksi dan mendapat pemberian grasi Presiden Sukarno atas keterlibatannya dalam Peristiwa 3 Juli 1946. 

Mendirikan BRANI.

Zulkifli Lubis kemudian mendapat kepercayaan membentuk Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani) dan menjadi ketuanya. 

Untuk merekut anggota Brani dan, Zulkifli menggunakan sebagian besar pelajar, bekas Seinen Dojo maupun Yugeki di antaranya Bambang Supeno, Kusno Wiwoho, Dirgo, Sakri, Suparto dan Tjokropranolo.

Artikel Menarik Lainnya:

TAG
M Fadli
M Fadli
Editor
TERKAIT DENGAN INI
JOIN US
JOIN US