Tak Sportif, Berikut Ini 3 Kecurangan yang Terjadi Selama Pelaksanaan Olimpiade Dunia

- Kamis, 21 Oktober 2021 | 14:32 WIB
Logo Olimpiade Dunia. (NOC Indonesia)
Logo Olimpiade Dunia. (NOC Indonesia)


Olimpiade dunia kini menjadi satu-satunya acara olahraga terbesar dan paling bergengsi di dunia. Acara ini diadakan empat tahun sekali yang mempertandingkan berbagai cabang olahraga dari seluruh negara. 

Dalam setiap pertandingannya, setiap negara biasanya mengumpulkan lebih dari 10.000 atlet terbaik mereka untuk didatangkan dan bersaing memperebutkan juara di setiap cabangnya. 

Namun, tahukah kamu jika selama Olimpiade dunia digelar terdapat beberapa kasus yang cukup terkenal dan sempat heboh di dunia? Jika belum, berikut fakta-fakta kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan Olimpiade dunia. 

Baca Juga: Menpora Janji Tidak Ada Perbedaan Terkait Apresiasi Atlet Olimpiade dan Paralimpiade

1. Pernah menghadirkan wasit terburuk

Selama Olimpiade London 2012 berlangsung, seorang wasit dikabarkan telah dengan sengaja memberi contoh tidak baik berupa penilaian pertandingan yang paling buruk dan paling korup dalam sejarah. 

Hal ini terlihat dalam sabang lomba tinju yang mempertemukan Satoshi Shimizu dari Jepang dan Magomed Abdulhamidov dari Azerbaijan. Pertandingan itu dinilai tidak adil dan benar-benar berat sebelah, dimana pertandingan berakhir dalam keputusan yang benar-benar ‘difabrikasi’.

Satoshi diketahui berhasil menjatuhkan Magomed ke lantai sebanyak enam kali. Namun, wasit membantu Magomed yang jatuh dengan meluruskan tutup kepalanya sehingga atlet asal Azerbaijan tersebut bisa kembali melanjutkan pertandingan. 
Kemudian yang paling buruk meskipun Satoshi adalah pemenang yang jelas di akhir pertarungan, kemenangan dalam pertandingan tersebut nyatanya diberikan kepada Magomed.

2. Atlet kembar yang curang

Kejadian ini terjadi di Olimpiade Los Angeles pada tahun 1984, dimana kecurangan dilakukan oleh dua atlet dari Puerto Rico yang bersaing dalam cabang lomba lompat jauh. 

Kecurangan dimulai pada saat Madeline de Jesus yang diketahui menderita cedera hamstring. Dirinya dijadwalkan akan bertanding enam hari kemudian di nomor estafet 4x400 meter. Ia sangat antusias mengikuti pertandingan itu, hingga ia menggunakan saudara kembarnya untuk menggantikan penampilan dirinya. 

Rencana itu pun berhasil, dan Margaret  de Jesus, sang kembaran mencalonkan diri untuk Madeline dan kemudian memenuhi syarat waktu kualifikasi hingga seorang reporter mengetahuinya semua rencana busuk tersebut.

Namun sayang, demi menjaga reputasi negaranya, pelatih Madeline memilih untuk jujur dan menghormati apa yang tersisa dari kehormatan timnya. 

3. Doping Rusia

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X