Pada 6 Januari 1883 di Bsharri, kota kecil di Lebanon, lahir pria bernama Kahlil Gibran yang kelak menjadi salah satu penyair, penulis dan seniman yang paling berpengaruh di dunia.
Jika masih ada, hari ini, 6 Januari 2022, Gibran akan merayakan ulang tahunnya yang ke-139 tahun. Namun takdir berkata lain, dia hadir di dunia sangat singkat setelah meninggal dunia di usia 48 tahun pada 10 April 1931.
Gibran lahir dari ibu bernama Kamila dan ayahnya, Kahlil bin Gibran. Pada 1894, keluarganya memutuskan untuk merantau ke Amerika Serikat dan menetap di kota Boston. Namun pada saat itu, hanya dia, sang ibu, dan saudara-saudaranya saja yang pindah.
Di negeri Paman Sam itu, Gibran menghabiskan seluruh masa produktifnya sebelum akhirnya meninggal dunia menjelang setengah abad usianya.
Lahir dari keluarga miskin
Sosok sang ayah yang pecandu judi dan peminum arak, membuat Gibran tumbuh kembang dalam hidup yang dibayang-bayangi kemiskinan.
Diketahui, keluarga Gibran merupakan penganut Kristen Maronit, aliran kristen di bawah Gereja Katolik Roma. Ibunya, Kamila merupakan anak seorang pendeta Maronit.
Melihat kisah kesuksesan orang-orang yang merantau ke Amerika Serikat membuat keluarganya pun melakukan hal yang sama. Pada 1894, keluarga Gibran memutuskan pindah negara itu dan menetapkan di Boston.
Bakat kesustraan sudah terlihat sejak kecil
Dari kecil, Gibran sudah terbiasa hidup di lingkungan yang multi agama, meski kala itu Lebanon masih menjadi bagian dari negara Islam Utsmaniyah.
Tumbuh di lingkungan sosial yang beragam, hal itu mempengaruhi bagaimana cara Gibran memandang hidup.
Bakat kesustraan Gibran sudah terlihat sejak dia bersekolah di Boston di antara tahun 1895 hingga 1897. Setelah itu, dia kembali ke Lebanon dan bersekolah di Madrasah al-Hikmah, Beirut.
Setelah lulus dari sekolah tersebut, Gibran merantau ke Yunani, Italia, Spanyol hingga pada akhirnya menetap di Paris, Perancis.
Karya-karyanya
Karya sastra Gibran begitu masyhur di dunia, terlebih lagi di abad ke-20. Bahkan dia disebut sebagai salah satu penyair paling berpengaruh di abad modern.
Adapun karya-karyanya yang populer seperti The Madman, Sayap-Sayap Patah, Yesus Anak Manusia, Taman Sang Nabi.
Saat berada di Paris, dia menerbitkan buku pertamanya yang berjudul Spirit Rebelious yang terinspirasi dari tanah kelahirannya.
