Sejarah Pembuatan Tumpeng dan Maknanya yang Wajib Diketahui

- Rabu, 2 Desember 2020 | 16:28 WIB
Ilustrasi nasi tumpeng. (indochili.com)
Ilustrasi nasi tumpeng. (indochili.com)

Tumpeng merupakan hidangan khas Indonesia. Biasanya tumpeng disajikan untuk merayakan perayaan spesial.

Nah ternyata bentuk kerucut dari nasi tumpeng dan jenis lauk pauknya punya makna tersendiri lho. Seperti apa sejarah dan makna nasi tumpeng? Yuk simak berikut ini.

1. Makna Tujuh Lauk

-
Ilustrasi nasi tumpeng. (instagram/@warungkayumanisbali)

Umumnya sebuah tumpeng memiliki tujuh macam lauk di bagian sisinya. Tujuh macam lauk ini berasa dari bahasa Jawa dari angka tujuh yaitu pitu, yang juga diartikan sebagai pitulungan atau pertolongan.

Pilihan lauk pada tumpeng juga memiliki arti masing-masing, seperti ayam jantan dengan bumbu kuning yang memiliki arti manusia harus menghindari sifat sombong seperti yang ada pada ayam jago.

2. Warna Nasi Tumpeng

-
Ilustrasi nasi tumpeng. (instagram/@encim.gendut)

Tumpeng identik dengan nasi kuning yang dibuat berbentuk kerucut, ternyata nasi kuning justru awalnya dibuat tanpa warna alias nasi putih saja lho.

Hal ini melambangkan sesuatu yang kita makan harus dari sumber yang bersih dan halal. Hingga kemudian tumpeng mengalami banyak variasi warna nasi mulai dari kuning hingga merah.

3. Sebuah Persembahan untuk Gunung

-
Ilustrasi gunung. (freepik/nikitabuida)

Tumpeng pertama kali dibuat oleh masyarakat Jawa dan Bali sebagai persembahan kepada gunung-gunung yang dipercaya ditinggali para leluhur mereka.

Setelah Islam masuk ke Nusantara, tujuan dari pembuatan tumpeng disesuaikan dengan kaidah Islam, yaitu untuk perayaan seperti syukuran dan lainnya.

4. Asal Usul Bentuk Kerucut

-
Ilustrasi nasi tumpeng. (instagram/@rich_bistro_foodcakecoffee)

Awalnya tumpeng dibuat tidak memiliki bentuk kerucut layaknya tumpeng yang saat ini kita kenal. Bentuk tumpeng baru mengalami perubahan setelah agama Hindu masuk ke Indonesia.

Tumpeng dibentuk menjadi kerucut menyerupai bentuk Gunung Mahameru, tempat para dewa-dewi dalam kepercayaan Hindu bersemayam.

5. Potongan Pertama

-
Ilustrasi nasi tumpeng. (solusicatering)

Ketika tumpeng hendak dimakan, biasanya bagian puncak akan dipotong terlebih dahulu dan diberikan kepada orang yang dihormati atau orang yang sedang mengadakan syukuran.

Hal tersebut ternyata bukan langkah yang benar. Cara yang benar dalam menyantap tumpeng adalah memulai dari nasi bagian bawah hingga ke atas. Hal ini bermakna setiap makhluk hidup akan kembali ke Sang Pencipta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X