INDOZONE.ID - Nama Ratna Sari Dewi atau Dewi Soekarno mungkin sudah tidak asing bagi sebagian orang. Sosok wanita cantik berdarah Jepang ini merupakan istri kelima presiden pertama RI, Ir. Soekarno.
Wanita yang lahir di Tokyo pada 6 Februari 1940 itu memiliki nama asli Naoko Nemoto. Ia dinikahi oleh Soekarno saat berusia 19 tahun. Pertemuan keduanya terjadi pada 16 Juni 1959 di Hotel Imperial, Tokyo saat Bung Karo melawat ke Negeri Sakura.
Bapak proklamator RI itu begitu senang dengan Naoko karena memiliki minat yang sama dengannya, yaitu seni.
Begitupun Naoko yang terpesona dengan karisma Bung Karno. Keduanya lantas sepakat menikah pada 3 Maret 1962.
Pernikahan itu membuat Naoko memeluk Islam seutuhnya. Bung Karno pun tak lupa memberinya nama baru: Ratna Sari Dewi.
Baca juga: Potret Lawas Ratna Sari Dewi Istri Kelima Bung Karno Bikin Netizen Salfok
Potret Lawas Diunggah Anak

Pernikahan tersebut melahirkan Karina Kartika Sari Dewi Soekarno. Satu-satunya anak dari Soekarno dan Ratna Sari Dewi.
Kartika lahir pada tanggal 11 Maret 1967 di Tokyo, Jepang. Parasnya sangat cantik persis seperti sang ibu.
Ia dibesarkan di Perancis dan sempat bekerja di Tokyo dan New York. Ia juga sangat aktif sebagai pegiat sosial dan menjalankan Kartika Soekarno Foundation yang berfokus pada pengembangan pendidikan anak-anak Indonesia.
Nah belum lama ini, Kartika mengunggah potret lawas sang ibu. Terlihat dalam sebuah foto yang diunggah di Instagram @kartikasoekarnofoundation, Dewi Soekarno tampak duduk dengan menggunakan setelan baju panjang dan penutup kepala
Rupanya saat itu, wanita yang disebut-sebut istri Soekarno yang paling cantik itu sedang menjalani ibadah umrah.
“Ibu Ratna Sari Dewi di sela ibadah umrohnya. Madinah antara 8-16 April 1965,” bunyi keterangan fotonya.
Baca juga: Potret Lawas Pemuda Cipete Tahun 1990, Perut Ratanya Bikin Netizen Salfok
Umrah Ditemani Menteri

Fakta sejarah itu pun didukung dengan keterangan Mantan Menteri Agama Saifuddin Zuhri dalam buku Berangkat dari Pesantren (2013).
Kala itu, Soekarno yang sangat mencintai Ratna Sari Dewi langsung mengutus Wakil Perdana Menteri, Soebandrio dan Saifuddin Zuhri untuk mendampingi istri kelimanya naik haji dan umrah.
Permintaan Bung Karno diamini keduanya pada 8 April 1965. Soekarno sendiri disebut tak mendampingi sang istri karena sedang menjalani tugas negara yang tak dapat ditunda.
“Kecuali itu, rasanya aku sendiri akan lebih khusyuk beribadah daripada kalau masih menjadi Menteri Agama. Sebab menjalankan ibadah haji di saat menjadi Menteri Agama yang mengurus haji akan Lebih banyak mengurus tugas dari pada mengurus ibadahnya. Lagipula aku mendapat undangan Menteri Urusan Waqaf Mesir untuk mengunjungi Kairo.”
“Tentu saja aku harus berpamitan kepada Presiden. Bukan saja presiden menyetujui kepergianku, tapi bahkan aku ‘dititipi’ Ratna Sari Dewi yang juga akan menunaikan rukun Islam ke-5. Istri Bung Karno itu ditemani oleh perempuan-perempuan lain, Ny. Djuanda, Ny. Chairul Saleh, Ny. Martadinata, Ny. Priyono, Ny. Ibnu Sutowo dan lain-lain,” cerita Saifuddin Zuhri dalam buku tersebut.
Artikel Menarik Lainnya: