Merinding! Ini Fakta Menyeramkan di Balik 'Surat Dari Kematian'

- Rabu, 8 Januari 2020 | 07:31 WIB
Fakta Menyeramkan dari 'Surat Dan Kematian' (Youtube/Max Pictures)
Fakta Menyeramkan dari 'Surat Dan Kematian' (Youtube/Max Pictures)

Film adaptasi novel 'Surat Dari Kematian' sebentar lagi akan tayang di bioskop. Terhitung mulai besok (9/1/2020), penikmat film horor bisa menyaksikan film garapan Max Pictures, anak perusahaan dari Falcon Pictures.

Ternyata ada fakta mengejutkan di balik proses penggarapan filmnya. Sebuah fakta yang membuat bulu kuduk semua orang merinding.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Max Pictures (@_maxpictures) on

Fakta tersebut juga diungkapkan langsung oleh Adham T Fusama, sang penulis novel tersebut. Tidak hanya dari proses pembuatan film, namun juga saat penulisan novelnya. 

Berikut ini adalah beberapa fakta dari 'Surat Dari Kematian' seperti yang diungkapkan Adham kepada Indozone. 

Mengambil setting lokasi angker di Jogjakarta.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Max Pictures (@_maxpictures) on

Baik di novel dan film, latar tempat mistis yang diambil adalah lokasi nyata di Jogjakarta. Khususnya di area Universitas Gadjah Mada seperti Jembatan Perawan, Kampus FEB, atau bundaran FT. 

"Saya ingin SDK punya rasa yang otentik. Ketika saya memutuskan setting-nya di Jogja, karena saya waktu itu masih tinggal di Jogja, saya manfaatin setting tersebut dengan semaksimal mungkin, termasuk menggunakan lokasi-lokasi angker yang sebenarnya, termasuk Gama Plaza," ungkap sang penulis yang sempat meraih penghargaan Sayembara Dewan Kesenian Jakarta 2018 lalu.

Deskripsi makhluk halus berdasarkan pengamatan anak indigo.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Max Pictures (@_maxpictures) on

Mulai dari penulisan novelnya, Adhan membuat deskripsi makluk halus secara nyata. Salah satu caranya dengan meminta bantuan temannya yang bisa melihat makluk kasat mata. Karena itulah, penulis serta anak indigo yang membantunya sempat terserang sakit dan didatangi Genderuwo. Belum lagi seorang kru yang kesurupan saat proses syuting berlangsung.

"Deskripsi makhluk halus yang ada di tempat-tempat itu adalah nyata. Saya dapat bantuan dari teman saya yang indigo untuk mendeskripsikan wujud mereka, seperti genderuwo, kuntilanak, tuyul, dan lain-lain, dan itulah yang saya tuliskan ke dalam buku," tutur penulis kepada Indozone.

Baca doa sebelum baca novelnya.

-
Novel "Surat dari Kematian' (Instagram/@adhamtfusama)

Karena penulisan sosok halus dalam novel tersebut berdasarkan gambaran nyata dari anak indigo, maka sang penulis sempat memberi arahan kepada pembacanya untuk membaca doa sebelum membaca ceritanya. Hal itu disebabkan karena ada beberapa pembaca yang sempat 'diajak' pergi ke lokasi tempat kejadian saat sedang tertidur.

"Di dalam novel, saya kasih disclaimer di halaman awal agar pembaca baca doa dulu sebelum baca SDK, biar makhluk-makhluk halusnya nggak kepanggil, atau pembaca nggak diganggu atau diikutin," jelasnya. 

Mencampurkan unsur investigasi dalam ceritanya.

-
Carissa Perusset sebagai Kinan dan Endy Arfian sebagai Zein dalam Surat dari Kematian (Youtube/Max Pictures)

Supaya lebih menarik dan beda, sang penulis tidak hanya mencampurkan horor dengan drama anak muda, namun juga mencampurkan investigasi ala detektif. Salah satu tokoh sendiri ada yang bertugas sebagai wartawan yang selalu ingin tahu layaknya tokoh detektif. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X