Di Pulau Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara ada sebuah suku yang terbilang masih sangat primitif bernama Suku Togutil atau yang dikenal juga sebagai Suku Tobelo Dalam.
Suku Togutil merupakan sebuah kelompok/komnitas etnis yang hidup di hutan-hutan Halamahera Khususnya kawasan pulau Halmahera.
Suku ini hidup secara nomaden alias berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya di sekitar hutan Totodoku untuk bercocok tanam sekaligus mencari tempat tinggal baru.
Togutil sendiri memiliki arti terbelakang. Hal itu sesuai dengan kehidupan mereka yang masih sangat bergantung pada keberadaan hutan-hutan asli.
Suku ini bermukim secara berkelompok di sekitar sungai di hutan. Mereka hidup dengan sangat bersahabat. Dan bertahan hidup dengan memanfaatkan keberaneka ragaman flora dan fauna seperti memancing ikan, berburu rusa, menanam ubi jalar dan lainnya.
Kemunculan Suku Togutil yang baru-baru ini beredar di media sosial dikarenakan banyaknya penambang dan penebang hutan secara liar yang mengakibatkan mereka harus berpindah. Bahkan kini Suku Togutil juga sering berinteraksi dengan warga sekitar yang tinggal di pinggiran hutan.
Dalam berpakaian, Suku Togutil juga memiliki keunikan tersendiri dari suku lainnya. Suku Togutil umumnya selalu dominan memakai pakaian warna merah. Dari sabeba dan ikat kepala selalu menggunakan warna merah yang terbuat dari kulit pohon ganemo yang dikeringkan selama 3 minggu.
Dalam berpakaian mereka juga hanya menutupi alat kelamin dan bertelanjang dada. Hal itu berlaku bagi pria maupun wanita.
Namun kini sebagian dari mereka sudah menggunakan sabeba dengan kaos yang diberikan dari warga luar, bahkan beberapa orang dari Suku Togutil juga sudah mengenakan celana dalam.
Suku Togutil berburu pada malam hari. Mereka memburu dengan menggunakan tombak dari bambu. Biasanya mereka akan memakan hasil buruan mereka seperti babi, rusa, kodok ataupun udang dan ikan di sungai.
