Tahulah kamu? Petir membawa daya listrik yang kekuatannya sangat besar hingga bisa memberikan daya bola lampu 100-watt selama 3 bulan, lho.
Petir juga merupakan materi yang sangat panas, di mana udara di sekitarnya bisa menjadi 5 kali lebih panas dibandingkan permukaan matahari.
Hal itu membuat udara meluas dengan cepat dan menciptakan gelombang kejut yang sering didengar sebagai gemuruh petir.
Dari berbagai sumber, sekitar 90 persen orang yang pernah tersambar petir di Amerika Serikat bisa selamat, sementara 10 persen lainnya meninggal dunia.
Namun meski selamat, kekuatan petir tetap bisa membuat kerusakan di tubuh.
Namun, apa yang terjadi pada tubuh saat tersambar petir, ya?
Ternyata orang yang tersambar petir bukan langsung gosong seperti yang ditampilkan dalam film kartun.
Ketika energi listrik yang begitu besar masuk ke tubuh, maka terjadi korsleting atau hubungan arus pendek di bagian yang memberikan sinyal di jantung, paru-paru, dan sistem saraf.
Ini bisa mengakibatkan gagal jantung, kejang, kerusakan otak, kerusakan tulang belakang, sampai amnesia atau hilang ingatan.
Jika seseorang berdiri dengan jarak 15 meter dari tempat petir menyambar, orang tersebut bisa terpental.
Panas, cahaya, dan daya listrik yang sangat intens dari petir juga bisa merusak mata bahkan menyebabkan penyakit katarak beberapa hari atau minggu setelahnya.
Saat petir menyambar, aliran listriknya bisa mendorong sel darah merah keluar dari pembuluh kapiler ke arah kulit luar.
Sehingga, di bagian kulit luar orang tersebut bisa muncul pola luka yang terlihat seperti jaringan pembuluh darah yang disebut Lichtenberg figures.
