Asal-usul Tradisi Perayaan Ulang Tahun Pakai Kue dan Lilin

- Sabtu, 17 April 2021 | 10:05 WIB
Ilustrasi kue ulang tahun. (Freepik)
Ilustrasi kue ulang tahun. (Freepik)

Seperti diketahui, perayaan ulang tahun identik dengan kue tart dan lilin.

Tahukah kamu? Bangsa Mesir Kuno dikenal sebagai penggagas perayaan ulang tahun.

Mereka menganggap upacara penobatan raja Mesir Kuno sebagai hari kelahiran.

Kemudian, bangsa Yunani Kuno mengikutinya tapi dengan menambahkan 1 hal, yakni menyajikan hidangan penutup berupa kue berbentuk bulan untuk dipersembahkan pada Artemis.

Kue tersebut disertai lilin yang menyala supaya bercahaya seperti bulan.

Lebih lanjut lagi, perayaan ulang tahun modern masa kini berakar dari perayaan di Jerman saat abad pertengahan bernama Kinderfeste.

Konon katanya, jika seorang anak berulang tahun, pagi harinya dia akan diberi kue dengan susunan lilin di atasnya sesuai jumlah usianya yang ditambah 1.

Satu lilin tambahan itu merupakan simbol cahaya kehidupan yang melambangkan harapan untuk 1 tahun berikutnya.

Nmaun, kue itu baru boleh dinikmati setelah makan malam. Usai makan malam, anak yang berulang tahun akan membuat permohonan dan meniup seluruh lilin yang ada. 

Lilin untuk ditiup di malam hari ini adalah lilin yang berbeda dari lilin di pagi hari.

Nah, mengingat bahan untuk membuat kue tidak murah, perayaan ulang tahun seperti itu baru umum dilakukan setelah Revolusi Industri, sekitar akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19.

Sebelumnya, orang yang merayakan ulang tahun dengan kue hanya  kalangan atas.

Seiring berjalannya waktu dan memasuki Revolusi Industri, bahan-bahan pembuatan kue semakin banyak diproduksi sehingga harganya jadi lebih terjangkau.

Sejak itu, budaya perayaan ulang tahun dengan kue menjadi tradisi warga dunia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X