Dalam kepercayaan Mesir Kuno, Dewi Hathor merupakan dewi langit, wanita, kesuburan dan cinta. Ia adalah salah satu dewa utama yang memainkan karakter yang berbeda-beda.
Dalam aspek kewanitaannya, Hathor mewakili seni musik, tarian, kegembiraan, cinta, seksualitas, dan asuhan keibuan, selain itu ia menjadi pendamping beberapa dewa laki-laki dan nenek moyang anak-anak mereka. Dirinya sangat dikagumi di kalangan wanita pada masa itu.
Hathor memiliki penampilan yang ikonik. Dia terkadang digambarkan sebagai sapi putih bersih, hewan yang menyediakan susu dan makanan di zaman kuno.
Namun penggambaran yang paling sering adalah seorang wanita dengan tanduk ganda di kepalanya. Di antara kedua tanduk itu terdapat piringan matahari dengan dihiasi dengan ular kobra. Simbol tersebut melambangkan kedaulatan dan keagungan di Mesir Kuno.
Hathor adalah dewi yang sangat kuno yang memiliki hubungan cukup rumit dengan banyak dewa laki-laki di Mesir kuno.
Salah satu yang cukup populer adalah hubungannya dengan Dewa Matahari, Ra. Ia bahkan disebut sebagai istri, anak perempuan, ibu atau kombinasi ketiganya dari Ra.
Penyembahan Dewi Hathor sendiri telah menyebar di penjuru Mesir dengan pusat utama di dekat kota Dendra, Mesir.
Para arkeolog telah menemukan bukti bahwa ada sebuah kuil di situs tersebut sejak 1500 SM yang mungkin dibangun sekitar 116 SM hingga 34 M.