Planet Mars adalah planet yang sering menjadi perbincangan masyarakat Bumi dengan mengatakan planet merah tersebut merupakan planet lain yang dihuni makhluk hidup seperti alien.
Tak jarang juga banyak yang menyebut bahwa planet Mars memiliki kesamaan dengan Bumi yang mana memiliki sumber-sumber kehidupan dan akan menjadi sasaran para pemikir masa depan sebagai tempat perpindahan kehidupan jika usia Bumi tak layak lagi menjadi tempat tinggal.
Baca Juga: Peneliti Temukan Bayi Hiu Hantu di Selandia Baru, Penampakannya Mirip Alien
Dalam penelitian NASA sendiri, Mars adalah planet yang terletak bersebelahan dengan Bumi yang memiliki jarak sejauh 62.069.570 kilometer. Untuk melakukan perjalanan ke Mars, menurut penelitian NASA diperlukan waktu selama 500 hari untuk mencapai permukaannya.
Dikutip dari Live Science, seorang insinyur Kanada memprediksikan cara untuk mempersingkat perjalanan tersebut menjadi hanya 45 hari dengan menggunakan teknologi laser.
Insinyur dari McGill University di Montreal, Kanada, mengatakan mereka telah mengembangkan sistem laser-termal propulsi, di mana laser digunakan untuk memanaskan bahan bakar hidrogen. Penemuan ini seperti sistem transportasi energi terarah, menggunakan laser besar yang ditembakkan dari Bumi.
Tembakan laser tersebut akan mengirimkan daya pada pesawat ruang angkasa yang menghasilkan listrik dan pada gilirannya mendorong pesawat dengan cepat.
Sebelumnya, diketahui bahwa cara tercepat mencapai Mars adalah dengan memanfaatkan roket bertenaga nuklir. Namun, sayangnya nuklir memiliki risiko yang sangat tinggi untuk kehidupan di Bumi sehingga percobaan ini dihentikan dan belum menemukan jawaban yang konkret.
Sistem menggunakan laser ini sendiri akan mendorong pesawat ke luar angkasa pada kecepatan tertentu. Semakin kuat laser yang ditembakkan, maka semakin cepat pula pesawat ruang angkasa meluncur.
