Ada istilah 'Wong Jowo ojo sampek ilang Jowone' atau 'orang Jawa jangan sampai lupa sama asalnya'. Berkaca dari istilah tersebut, warga Desa Grenden, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur rutin melakukan tradisi ziarah makam keluarga setiap Jumat manis atau Jumat Legi.
Kegiatan ini rutin dilakukan sejak zaman nenek moyang, tepatnya di Tanah Jawa.
Bukan ritual mistis, kegiatan ini hanya untuk mendoakan anggota keluarga yang sudah meninggal atau untuk mengingat pusara orang yang disayang.
Selain berdoa, biasanya tradisi ziarah selalu dilanjutkan dengan menabur bunga di makam keluarga masing-masing. Enggak heran kalau di samping makam banyak orang yang berjualan bunga, sisi positifnya peziarah sekaligus membantu UMKM warga penjual bunga yang tinggal di sekitar makam.
Nah, jadi jangan heran ya kalau satu bulan sekali tepatnya Jumat Manis jalanan menuju makam selalu ramai oleh motor maupun mobil yang berlalu lalang.
Baca Juga: Makam Bathoro Katong Selalui Ramai Peziarah Saat Pileg hingga Pilpres, Kenapa?
Memang, pada penanggalan Jawa, biasanya para penganut budaya Jawa masih menyakini malam Jumat legi sebagai momen istimewa.
Mereka percaya kalau Jumat dan malam Jumat Legi sebagai lambang kehidupan. Sementara legi diartikan sebagai arah timur, atau waktu asal manusia.
Artikel Menarik Lainnya:
Sal Lavallo, Traveler Termuda Keliling 193 Negara Curhat Pengalamannya Jadi Mualaf
7 Fakta Siswa NTT Juara Lomba Matematika Dunia, Anak Petani yang Ingin Seperti Elon Musk
Bahagianya! Bocah NTT Juara Lomba Matematika Dunia Dapat Beasiswa hingga SMA dari Idolanya
Punya Otak Cemerlang, Nono Juara Matematika Dunia dari NTT Doyan Makan Daun Ini!
Gokil! Warung Iga Bakar Ini Enggak Pernah Tutup, Sehari Habiskan 1 Kwintal Daging!