Mengenal Ritual Adat Nayu-ayu yang Bermakna Mengumpulkan 13 Mata Air

- Senin, 18 Juli 2022 | 00:00 WIB
Nayu-ayu, ritual adat yang utama masyarakat Sembalun Bumbung. (ANTARA)
Nayu-ayu, ritual adat yang utama masyarakat Sembalun Bumbung. (ANTARA)

Desa Sembalun Bumbung, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terletak di kaki Gunung Rinjani dikenal memiliki panorama yang indah dan memanjakan mata setiap pengunjungnya.

Karena kesuburan alamnya, Desa Sembalun dikenal dengan kekayaan hasil pertaniannya seperti strawberi, kentang, paprika dan sayur mayur lainnya di Sembalun.

Selain itu, Desa Sembalun juga memiliki atraksi budaya unik yang sering disebut "Ritual Adat Ngayu-Ayu". Biasanya ritual ini digelar 3 tahun sekali.

Ritual ini sebagai peringatan atas seluruh rangkaian kejadian masa lalu. Dan ritual ini berupa pengambilan air suci dari 13 mata air dan Sembalun, kata panitia Ritual Adat Ngayu-Ayu, dikutip dari Antara.

Rangakian Ritual ini, lanjut Mahli mulai digelar di berugak desa di Sembalun Bumbung. Dengan memberangkatkan air hanya dari berugak desa menuju berugak Reban Bande.

Baca juga: Dipercaya Datangkan Cuan, Tiap Tahun Warga Bagansiapiapi Gelar Ritual Bakar Kapal

Selain itu, makna dari ritual Ngayu-Ayu juga merupakan bentuk rasa syukur. Karena terhindar dari bencana dan penyakit, yang konon di zaman dahulu sering dialami masyarakat setempat.

"Selain itu, ritual Ngayu-Ayu merupakan bentuk syukur atas tumbuh suburnya padi merah (Pade abang). dimana tipikal tanaman ini tidak tumbuh di sembarang tempat", kata Mahli.

Sementara prosesi ritual Ngayu-Ayu berlangsung selama dua hari. Di hari pertama, pengumpulan air dari tujuh sumber mata air yang mengalir dan dimanfaatkan Masyarakat Sembalun.

Kemudian, air didiamkan selama satu malam di rumah ketua adat. Setelah itu, keesokan harinya dikumpulkan menjadi satu di makom yang terletak di sebelah barat lapangan Sembalun Bumbung.

Adapun tujuan dari pengumpulan air dari tujuh sumber mata air ini, merupakan simbol atas rasa syukur masyarakat Sembalun atas berlimpahnya hasil bumi di tanah Sembalun.

Kemudian, di hari kedua dimulai dengan acara penyembelihan kerbau yang dilakukan oleh kiai adat atau keturunannya. Karena tidak boleh dilakukan oleh selain keturunan mangku tersebut.

Lalu, kepala kerbau ditanam sebagai pendek bumi (Pasak bumi / pengaman) Desa Sembalun dari bala bencana. Dagingnya dimasak untuk makan bersama (Begibung).

Setelah itu, dilanjutkan dengan ritual Mafakin. dimana ritual ini para ketua adat membacakan bacaan selama prosesi penurunan bibit padi merah dari lembang sampai proses penyemaian.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X