Studi: Setiap Orang Menerima Efek Berbeda, Meski Lakukan Olahraga yang Sama!

- Jumat, 28 Mei 2021 | 11:02 WIB
Ilustrasi olahraga. (photo/Ilustrasi/Pexels/Snapwire)
Ilustrasi olahraga. (photo/Ilustrasi/Pexels/Snapwire)

Meskipun setiap orang dapat memperoleh manfaat dari olahraga, hubungan mekanis antara kebugaran fisik & kesehatan keseluruhan tidak sepenuhnya dipahami, juga bukan alasan mengapa olahraga yang sama dapat memberikan efek yang berbeda pada orang yang berbeda juga. 

Sekarang, sebuah studi yang diterbitkan dalam Nature Metabolism yang dipimpin para peneliti di Beth Israel Deaconess Medical Center memberikan wawasan terkait pertanyaan yang belum terjawab ini. Melihat hal itu, penulis senior studi ini yaitu Robert E. Gerszten memberikan komentarnya. 

"Sementara kelompok secara keseluruhan mendapat manfaat dari olahraga, variabilitas tanggapan antara dua individu mana pun yang menjalani rejimen olahraga yang sama sebenarnya cukup mencolok. Misalnya, beberapa mungkin mengalami peningkatan daya tahan sementara yang lain akan melihat peningkatan kadar gula darah. Sampai saat ini, tidak ada aspek profil klinis dasar individu yang memungkinkan kami untuk memprediksi sebelumnya siapa yang paling mungkin memperoleh manfaat kebugaran kardiorespirasi yang signifikan dari pelatihan olahraga." katanya.

Untuk ungkap detail di balik olahraa pada tubuh dan bagaimana ini mungkin berbeda dari satu orang ke orang lain, tim dan penulis pertama, Jeremy Robbins mengukur kadar darah sekitar 5.000 protein, pada 650 orang dewasa yang tidak aktif sebelum dan setelah program latihan ketahanan 20 minggu.

"Kami sangat tertarik untuk melihat protein dalam darah untuk mempelajari efek olahraga karena semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa olahraga merangsang sekresi bahan kimia ke dalam sirkulasi yang dapat memberikan efeknya pada organ yang jauh," kata Robbins.

"Kami mengidentifikasi protein yang berasal dari tulang, otot, dan pembuluh darah yang sangat terkait dengan kebugaran kardiorespirasi dan sebelumnya tidak pernah dikaitkan dengan respons pelatihan olahraga," kata Gerszten,

"Meskipun penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa tingkat kebugaran dasar individu tidak terkait dengan respons mereka terhadap pelatihan olahraga, sangat menarik untuk melihat bahwa terdapat tumpang tindih minimal antara profil protein VO2maks dasar dan tanggapannya terhadap intervensi pelatihan olahraga." jelas Robbins.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X