Baru-baru ini, sebuah penelitian baru menekankan jika minuman beralkohol mampu mengurangi volume pada otak. Hal ini berkenaan dengan penyusutan dan penuaan pada otak yang efeknya meningkat sesuai jumlah konsumsi.
Penelitian tersebut dilakukan oleh tim dari University of Pennsylvania yang menganalisis data dari 36.000 orang dewasa di dunia yang mengonsumsi minuman beralkohol di kehidupan sehari-hari. Tim peneliti menemukan bahwa seseorang yang meminum satu hingga dua gelas perhari akan memengaruhi perubahan pada otak.
Dikutip dari Live Science, aktivitas minum lebih banyak dikaitkan dengan tingkat kerusakan otak yang lebih besar. Temuan tersebut sangatlah jelas jika minuman beralkohol dan otak memiliki hubungan yang tidak sehat.
Baca Juga: Yakini Alkohol Metanol Bisa Sembuhkan Virus Corona, 300 Warga Iran Meninggal Dunia
Ditemui, orang yang aktif dalam meminum alkohol memiliki perubahan dalam struktur dan ukuran otak yang berhubungan dengan gangguan kognitif. Artinya, semakin besar tingkan konsumsi alkohol, maka berbanding lurus dengan dampaknya.
"Fakta bahwa kami memiliki ukuran sampel yang besar memungkinkan kami menemukan pola yang halus, bahkan antara minum setara dengan setengah gelas bir dan satu gelas bir sehari," kata Gideon Nave, penulis penelitian tersebut.
Banyak penelitian telah meneliti hubungan antara minum dan kesehatan otak, dengan hasil yang ambigu. Sementara bukti kuat ada bahwa minum berat menyebabkan perubahan dalam struktur otak, termasuk pengurangan kuat dalam materi abu-abu dan putih di seluruh otak.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa konsumsi alkohol tingkat sedang mungkin tidak berdampak, atau bahkan minum ringan dapat bermanfaat bagi otak pada orang dewasa yang lebih tua.
