Dapat Mukjizat! Orang-Orang Ini Bisa Selamat dari Hukuman Mati saat Dieksekusi

- Minggu, 10 April 2022 | 11:30 WIB
Ilustrasi hukuman gantung. (Wikipedia)
Ilustrasi hukuman gantung. (Wikipedia)

Beberapa negara di dunia ini masih ada yang menerapkan hukuman mati bagi para pelaku tindak kejahatan berat. Hukuman ini seakan jadi momok bagi mereka yang akan melakukan tindak kejahatan baru di masa mendatang.

Tak jarang mereka yang mendapatkan hukuman mati, akan tewas mengenaskan di tangan para eksekutor atau algojo. Namun, beberapa kisah berikut menunjukkan bahwa 'takdir ada di tangan Tuhan' itu nyata. Pasalnya mereka selamat di hari mereka dieksekusi untuk mati.

Baca Juga: Pernah Dilakukan, 5 Hukuman Paling Memalukan di Dunia Agar Pelakunya Jera!

1. Selamat karena alat gantung macet

Pada November 1884, seorang pria bernama Jhon Lee ditangkap atas tuduhan telah membunuh Emma dan membakar rumahnya. Akan tetapi, Jhon menolak gugatan tersebut dengan mengatakan ia tidak melakukan tindakan tersebut.

Hakim tetap bersikera dan menghukum Jhon dengan hukuman gantung. Saat hari eksekusi Jhon, insiden tak terduga pun terjadi yakni alat gantung tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut terus terjadi meski petugas kepolisian sudah memperbaiki alat gantung tersebut.

2. Tetap hidup meski dilempari batu

Pada Januari 2015 di kota Raqqa, Suriah menurut laporan organisasi pengamat Syrian Observatory of Human Rights, terdapat seorang wanita yang hendak dieksekusi mati karena dituduh telah melakukan tindakan zina.

Wanita itu lantas dihukum mati dengan cara dilempari batu. Saat hari ekseskusinya, banyak orang yang melempari wanita tersebut dengan batu hingga meninggal. Tak disangka, setelah tampak tak lagi berdaya rupanya wanita tersebut masih hidup.

3. Masih bisa bicara saat dihukum gantung

Tahun 1872, seorang pria bernama Frank hendak dihukum mati karena membunuh seorang penumpang di kapal Marion Rennie. Frank rencananya bakal dihukum gantung saat kapalnya sudah berlabuh di Fiji, sebuah kepulauan di tengah-tengah Samudera Pasifik.

Akan tetapi hukuman tersebut tampaknya bukan takdirnya Frank untuk meninggal. Pasalnya Frank masih bisa bergerak dan bagkan berbicara kembali setelah dirinya digantung selama 3 menit.

4. Melarikan diri setelah ditembak kepala

Konstantin Feoktistov adalah pemuda yang berasal dari Voronezh, Uni Soviet. Saat Perang Dunia Kedua berkecamuk, Voronezh berhasil ditaklukkan oleh pasukan Jerman.

Tidak ingin melihat tanah airnya diduduki oleh pihak asing, Konstantin lalu menawarkan diri untuk menjadi mata-mata bagi militer Uni Soviet. Tindakan Konstantin sayangnya berhasil terendus oleh pihak Jerman. Ia kemudian dihukum mati dengan cara ditembak di bagian kepala. Setelah melihat Konstantin sudah tidak lagi bergerak usai ditembak, tentara Jerman pergi meninggalkan jasad Konstantin.

Namun, nahas belum menghampirinya, Konstantin aslinya hidup. Peluru tersebut tidak sampai menembus otaknya karena hanya menembus bagian dagu. Setelah memastikan kalau kondisi sekelilingya sudah aman, Konstantin secara diam-diam pergi menuju wilayah yang masih dikuasai oleh militer Uni Soviet.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X