Tak Terduga, 5 Perhiasan yang Bahan Bakunya Bisa Berasal dari Bagian Tubuh Manusia!

- Rabu, 16 Februari 2022 | 09:28 WIB
Gigi sebagai bahan baku perhiasan. (Listverse)
Gigi sebagai bahan baku perhiasan. (Listverse)

Perhiasan adalah benda yang digunakan oleh orang-orang untuk menunjukkan keunikan serta simbol kekayaan bagi diri mereka. Banyaknya orang memakai perhiasan untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat sekitar jika mereka adalah orang yang memiliki hidup sejahtera sehingga mampu membeli perhiasan.

Terdapat banyak jenis perhiasan, mulai dari imitasi hingga emas bahkan diamond sekalipun. Namun, terdapat perhiasan yang cukup unik namun mengerikan yang terbuat dari bagian tubuh manusia. Wih, apa saja ya?

Baca Juga: Hidup Bergelimang Harta, Anne Avantie Sebut Emas dan Berlian Bukan Kebahagiaannya

1. Rambut

Perhiasan yang terbuat dari rambut bisa mencakup kalung, cincin, hingga bros. Pengembangan rambut sebagai salah satu bahan perhiasan sudah dilakukan sejak abad ke-17 hingga 20. Hal ini membuat rambut tak hanya berguna untuk mahkota seseorang, melainkan juga aksesoris yang digunakan dalam mempercantik penampilan.

Bukan sembarangan rambut, rambut yang digunakan adalah rambut orang meninggal yang diubah menjadi perhiasan. Biasanya rambut yang digunakan adalah rambut kerabatnya sendiri. Ratu Victoria misalnya, yang diketahui mengenakan perhiasan dari rambut mendiang Pangeran Albert. Kemudian sebelum meninggal, Victoria menyumbangkan potongan rambutnya sendiri supaya rambut tersebut nantinya bisa digunakan sebagai perhiasan oleh anak cucunya.

2. Gigi

-
Gigi jadi bahan perhiasan. (Listverse)

Kira-kira apa yang kamu bayangkan tentang gigi yang dijadikan perhiasan? Aneh bukan?

Ternyata gigi pernah dimanfaatkan untuk menjadi bahan perhiasan yakni dengan menjadi mata batu dari sebuah cincin. Di Catalhuyuk, Turki, arkeolog pernah menemukan perhiasan berusia 9.000 tahun yang terbuat dari gigi manusia. Supaya giginya bisa dipakai sebagai perhiasan, gigi tersebut sengaja dilubangi dan digerus sedemikian rupa, lalu dirangkaikan dengan memakai benang yang terbuat dari kulit hewan.

Ratu Inggris yang bernama Victoria juga memiliki perhiasan yang terbuat dari gigi manusia. Salah satu gigi yang menyusun perhiasan miliknya diketahui berasal dari gigi sulungnya yang sudah terlepas saat ia masih kecil.

3. Abu jenazah

Bahkan saat telah menjadi abu pun, jenazah masih digunakan untuk bahan perhiasan yakni abunya menjadi bahan pembuatan logam dan lingkar dari cincin.

Untuk mengubah abu menjadi batu mulia, abu tersebut kemudian akan diolah dengan memakai mesin khusus yang bisa memberikan suhu dan tekanan tinggi. Akibat terpapar oleh tekanan dan suhu yang bisa mencapai 2.000 derajat Celcius, lapisan karbon lambat laun akan mulai menyelimuti abu.

Setelah beberapa lama, abu tersebut kemudian akan mengkristal menjadi batu permata. Sesudah itu, batu ini disepuh dan dibentuk layaknya batu mulia biasa supaya bisa dijadikan perhiasan.

4. Batu empedu

-
Ilustrasi batu empedu. (Pixabay)

Ternyata, jika seseorang mengalami penyakit batu empedu, batu-batu yang diangkat dari operasinya mampu dimanfaatkan untuk bahan dari perhiasan. Saat dokter berhasil mengeluarkan batu empedu dari penderita, maka secara langsung batu tersebut akan dikumpulkan oleh kolektor untuk dijual kepada perusahaan perhiasan.

Di rumah sakit Sree Uthradom Thirunal, India, tim dokter berhasil mengeluarkan batu ginjal berukuran besar dari seorang wanita. Supaya batu ginjalnya tidak terbuang sia-sia, batu ginjal tersebut kemudian mereka olah menjadi aneka macam perhiasan seperti gelang, cincin hidung, dan lain sebagainya.

5. Air susu ibu (ASI)

Jangan salah, selain dinikmati oleh seorang bayi, air susu ibu juga bisa dimanfaatkan untuk bahan perhiasan. Meski tidak seperti bahan-bahan sebelumnya, ASI hanya dimanfaatkan untuk menambah kesan estetik saja.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Fakta dan Mitos Tahun Kabisat yang Kamu Harus Tau

Rabu, 28 Februari 2024 | 12:25 WIB
X