Titanomakhia, Pertempuran Besar antara Dewa Olympus & Titan Othris

- Kamis, 23 Januari 2020 | 16:47 WIB
Ilustrasi perang antar dewa. (WATCHAHOLICS)
Ilustrasi perang antar dewa. (WATCHAHOLICS)

Pada peperangan Titanomakhia, para dewa-dewi muda dari Gunung Olympus yang dipimpin oleh Zeus, berperang melawan para titan dan beberapa anak-anaknya yang bermarkas di Gunung Othris dan dipimpin oleh Atlas. Sementara itu, beberapa titan laki-laki beserta para titan perempuan memilih untuk tidak berpihak dalam peperangan tersebut, diantaranya adalah Rea, ibu dari para dewa-dewi Olympus.

Setelah beberapa kali berperang dan selalu mengalami kekalahan, para dewa Olympus menyadari bahwa titan ternyata begitu kuat dan jika mereka tidak menemukan solusinya maka Zeus dan saudara-saudarinya akan kalah. Zeus pun memutuskan untuk meminta saran dari Gaia, Dewi Bumi yang juga merupakan ibu dari para titan.

Gaia menyarankan agar Zeus pergi ke Tartaros untuk membebaskan ketiga Kiklops (raksasa bermata satu) dan juga ketiga Hekatonkheire (raksasa dengan 100 lengan dan 50 kepala). Menuruti saran dari Gaia, Zeus pun pergi ke Tartaros dan membebaskan Kiklops dan Hekatonkheire setelah mengalahkan monster Kampe yang merupakan utusan dari Kronos untuk menjaga Kiklops dan Hekatonkheire agar mereka tidak melarikan diri.

-
Ilustrasi peperangan antar dewa. (UTPICTURAL18)

Setelah Kiklops dan Hekatonkheire bergabung dengan pasukan dari Olympus, Titan Prometheus dan Epimetheus memutuskan untuk berpihak kepada Zeus dalam perang. Dengan tambahan bala bantuan tersebut, para dewa dari Olympus menjadi optimis dapat memenangkan pertempuran. Ditambah lagi, ternyata para Kiklops merupakan pandai besi yang sangat terampil.

Mereka membantu membuatkan petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm kegelapan untuk Hades. Beberapa artefak tersebut terbukti berperan sangat besar dalam membantu memenangkan pertempuran. Misalnya pada suatu peperangan, Hades memanfaatkan kekuatan helm kegelapannya berubah menjadi tidak terlihat dan secara tiba-tiba muncul di belakang Kronos untuk menahan tubuhnya, kemudian trisula Poseidon juga membantu agar Kronos tidak dapat bergerak, hingga akhirnya Zeus berhasil menancapkan petirnya ke tubuh Kronos.

Kemudian yang menjadi perang penutup adalah ketika para titan masuk ke dalam perangkap lawan, lalu disergap oleh ketiga Hekatonkheire yang tubuhnya sangat besar dan kuat. Para Hekatonkheire tersebut beserta Zeus melempari para titan dengan batu-batu besar dan petir. Para titan pun segera panik dan menjadi tak berdaya. Mereka akhirnya menyerah dan hal tersebut menjadi akhir dari peperangan Titanomakhia yang berlangsung selama sepuluh tahun.

-
Ilustrasi patung dewa Zeus. (Pixabay)

Setelah itu para titan pun dipenjarakan di Tartaros, dengan pengecualian Atlas yang dihukum untuk menopang langit di pundaknya. Zeus pun meminta tolong kepada Hekatonkheire untuk mengawasi para titan di Tartaros. Sementara para Kiklops bekerjasama dengan dewa pandai besi lainnya untuk menciptakan artefak-artefak menakjubkan.

Terkait kosongnya kursi kekuasaan atas dunia setelah ditinggal Kronos, ketiga anak laki-laki Kronos yaitu Hades, Poseidon, dan Zeus memutuskan untuk membagi wilayah dengan cara undian. Hades pun berkuasa atas Dunia Bawah tempat para arwah, Poseidon memimpin lautan, dan Zeus memerintah langit tempat Gunung Olympus berada dan menjadi pemimpin dari para dewa. Sedangkan bumi diawasi bersama oleh seluruh dewa-dewi.

Namun, ternyata ada pihak ketiga yang tidak senang dengan hasil peperangan tersebut dan ia adalah Gaia. Ia tidak senang karena Zeus memenjarakan para titan di Tartaros. Gaia pun memutuskan untuk berhubungan seksual dengan saudaranya, yaitu Tartaros yang nantinya dari hubungan mereka berdua lahirlah Tifon, monster raksasa mengerikan berwujud naga yang dapat menghancurkan Olympus.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X