9 Mitos Tentang Virus Corona yang Tidak Benar Tapi Banyak Dipercaya Masyarakat

- Kamis, 19 Maret 2020 | 17:03 WIB
Ilustrasi virus corona. (pixabay/Tumisu)
Ilustrasi virus corona. (pixabay/Tumisu)

Dunia memang tengah diguncangkan dengan penyebaran pandemi corona yang berasal dari Wuhan. Selain menelan ribuan korban jiwa, virus ini juga telah menginfeksi ratusan ribu orang.

Mulai dari orang biasa, selebritis terkenal hingga pejabat politik pun tak luput dari serangan virus ini. 

Terlepas dari momok menakutkan tentang virus corona, sebenarnya ada hal yang lebih mengkhawatirkan lagi untuk orang-orang, yaitu informasi tentang virus corona.

Pasalnya, banyak informasi beredar di media sosial, yang tidak terbukti kebenarannya alias hoaks.

Bayangkan saja jika yang menerima informasi tersebut, adalah orang yang enggan menyaring berita lagi. Atau dengan kata lain, mereka menelan bulat-bulat informasi yang disajikan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Tentu hal ini akan menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan bagi orang.

Seorang praktisi medis sekaligus spesialis penyakit infeksi bernama Faheem Younus mengungkapkan sejumlah informasi tentang virus corona yang tak benar adanya, namun banyak berkembang di masyarakat.

1. Corona hilang di musim panas

-
Petugas medis saat menyemprotkan cairan penghilang virus. (REUTERS/Baz Ratner)

Dalam unggahan di akun Twitter-nya, Younus menegaskan bahwa virus corona tidak akan hilang meskipun musim panas berlangsung.

Menurutnya, virus corona bersifat global, bukannya bergantung pada musim di suatu wilayah.

2. Nyamuk bisa menularkan virus corona

-
Ilustrasi nyamuk yang menghisap darah manusia. (pexels/icon0.com)

Pernyataan ini ditentang secara tegas oleh Younus. Ia mengungkapkan bahwa penyebaran virus corona berasal dari sistem pernapasan, bukannya dari gigitan nyamuk yang menghisap darah.

3. Tahan nafas 10 detik berarti tak terinfeksi corona

-
Ilustrasi dokter lakukan pemeriksaan pada pasien. (REUTERS/Ognen Teofilovski)

Younus mengatakan bahwa seseorang yang mempu menahan nafas selama 10 detik dengan nyaman, bukan berarti ia tak terinfeksi virus corona.

Karena, sebagian besar pasien berusia muda yang terinfeksi virus corona bisa menahan nafas selama 10 detik. Sementara, orang tua yang tidak terinfeksi corona, justru tidak bisa melakukannya.

4. Seseorang harus menyumbangkan darah untuk dites

-
Ilustrasi pengambilan darah. (pexels/Pranidchakan Boonrom)

Beberapa orang mengira bahwa menyumbangkan darah ke bank darah adalah langkah yang tepat, untuk mengetahui hasil tes corona.

Halaman:

Editor: Zega

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X