Seperti diketahui, orang-orangan sawah berguna untuk membantu petani melindungi tanaman dari gangguan hewan atau hama.
Tahukah kamu? Orang-orangan sawah sudah digunakan sejak ribuan tahun dulu di masa peradaban awal manusia.
Berdasarkan sejarah, orang-orangan sawah ini awalnya digunakan oleh bangsa Mesir kuno.
Mereka memasang orang-orangan sawah di sepanjang ladang gandum di sepanjang Sungai Nil untuk mengusir kawanan burung puyuh.
Orang-orangan sawah juga berfungsi sebagai perangkap burung puyuh untuk dijadikan bahan makanan.
Sekitar tahun 2.500 sebelum masehi (SM), petani Yunani membuat orang-orangan dari kayu yang menyerupai Priapus.
Priapus adalah anak dari dewa Dionysus dan dewi Aphrodite, yang dianggap sebagai penjaga perkebunan dan hewan ternak.
Satu tangan orang-orangan ini memegang tongkat kayu dan dan satunya lagi memegang arit untuk panen yang baik.
Bangsa Romawi pun turut meniru orang-orangan sawah dewa Priapus ini.
Kemudian, petani di Jepang juga membuat orang-orangan sawah yang disebut dengan kakashis.
Kakashis mengenakan jas hujan dan topi dari jerami dengan tambahan busur dan anak panah agar semakin menakutkan.
Sementara itu di Jerman, orang-orangan sawah dibuat dari kayu dan berbentuk seperti penyihir.
Di abad pertengahan Inggris, anak-anak bertugas menjadi orang-orangan sawah yang hidup, untuk mengusir burung-burung.
Sampai kemudian petani di sana menggunakan karung yang diisi jerami yang menyerupai manusia.